Selasa, 03 Mei 2011

Amru Bin salmah ra. [Berhubungan dengan Al-Qur'an]


Amru bin Salmah ra. Bercerita, “Kami tinggal di suatu tempat di salah satu jalan yang menuju Madinah. Orang-orang senantiasa melewati tempat itu. Jika ada yang kembali dari Madinah, saya akan menanyai mereka tentang keadaan di sana, juga tentang orang yang mengaku sebagai Nabi. Lalu mereka menjelaskan bahwa Nabi itu telah bersabda, “Telah turun kepadaku wahyu Ilahi. Ayat-ayat inilah yang telah diturunkan oleh-Nya.” Ketika itu saya masih kecil, dan saya senantiasa mengingat ayat-ayat tersebut.
Demikianlah, sebelum saya masuk Islam, saya telah banyak mengingat ayat-ayat Al Qur’an. Orang-orang Arab yang akan masuk Islam menunggu terlebih dahulu sampai orang-orang Makkah masuk Islam. Ketika terbukti bahwa Makkah dapat dikuasai oleh kaum Muslimin, maka orang-orang berbondong-bondong memeluk Islam. Ayah saya dan beberapa orang dari kaum saya datang kepada Nabi saw.. Kemudian beliau saw. Mengajari syariat-syariat Islam dan cara-cara shalat, juga cara shalat berjamaah. Beliau saw. Bersabda, “Orang yang paling banyak hafal Al Qur’an lebih utama untuk menjadi imam.” Karena saya senantiasa menghafal ayat-ayat Al Qur’an. Setelah di cari di antara kami siapakah orang yang paling banyak hafal Al Qur’an, ternyata tidak ada orang lain selain saya. Akhirnya sayalah yang dijadikan imam oleh mereka. Ketika itu saya baru berumur tujuh tahun. Saya biasa mengimami shalat jamaah atau shalat jenazah.” (Bukhari).
Demikianlah kecenderungan tabiat para sahabat ra. Terhadap agama. Meskipun masih sangat muda dan dalam keadaan kafir, ia mampu menghafal banyak ayat Al Qur’an karena pergaulannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar