Selasa, 03 Mei 2011

Zaid ra. [Berhubungan dengan Al-Qur'an]


Zaid bin Tsabit ra. Berhijrah ketika ia berumur 11 tahun. Ia telah menjadi yatim pada usia 6 tahun. Ketika perang Badar, ia mengajukan dirinya untuk ikut berperang tetapi tidak diizinkan. Sebagaimana telah dikisahkan, dalam perang Uhud pun ia sangat ingin untuk mengikutinya, namun ia dipulangkan kembali. Namun sebagian riwayat menyebutkan bahwa ketika Samurah ra. Dan Rafi’ ra. Diizinkan ikut berperang, akhirnya ia juga diizinkan untuk ikut serta. Selanjutnya, Zaid bin Tsabit ra. Senantiasa turut serta dalam setiap pertempuran. Dalam perang Tabuk, pada mulanya bendera Banu Malik dipegang oleh Umarah ra.. Kemudian Nabi saw. Mengambil bendera itu dan diserahkan kepada Zaid ra.. Terlintas dalam pikiran Umarah ra. Mungkin ia telah berbuat kesalahan sehingga Nabi saw. Marah kepadanya. Maka ia bertanya, “Ya Rasulullah, apakah seseorang telah mengadukan perihal saya kepada engkau?” Jawab beliau, “Tidak, hal ini semata-mata karena Zaid ra. Lebih banyak menghafal Al Qur’an daripadamu.” Karena hafalan Al Qur’an, bendera lebih diutamakan untuk dibawa oleh Zaid ra. (Asadul Ghabah).
Telah menjadi kebiasaan Nabi saw. Bahwa beliau sangat mengutamakan agama sekalipun dalam peperangan. Padahal tidak ada hubungan antara pertempuran dengan kelebihan membaca Al Qur’an. Tetapi karena hafalan Al Qur’an seseorang lebih banyak, beliau saw. Memberikan bendera itu kepadanya. Biasanya, Nabi saw. Memperhatikan hal ini dalam setiap perkara. Sehingga, jika ada beberapa orang yang meninggal dunia dan terpaksa dikuburkan dalam satu tempat, maka orang yang paling banyak menghafal Al Qur’an akan dimasukkan lebih dulu ke dalam liang lahat, sebagaimana pernah terjadi dalam perang Uhud.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar