Senin, 02 Mei 2011

BERBAKTI KEPADA IBU BAPAK


1.             Dari Umar bin Khaththab ra. Rasulullah saw. pernah berkata kepada para sahabat “Tentu kalian pernah melihat pelacur, pencuri, dan peminum minuman keras. Bagaimana pendapatmu tentang mereka.” Jawab mereka, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Lantas Rasulullah melanjutkan sabdanya, “Perbuatan seperti itu adalah sangat keji, dan akan mendapat hukuman (siksa). Bersediakah kalian aku berikan khabar tentang dosa-dosa yang paling besar? dosa itu adalah menyekutukan Allah, dan durhaka kepada orang tua.” Lantas Rasulullah membaca ayat, “Barangsiapa memersekutukan Allah, maka sesungguhnya dia telah melakukan dosa besar.” (Qs. An Nisa’ 48). Selanjutnya beliau membaca ayat, “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tua ibu bapakmu hanya kepada-Ku lah kembalimu.” (Qs. Lukman 14). (HR. Thabrani).

2.             Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. telah menegaskan, “Ada tiga macam doa yang pasti dikabulkan oleh Allah. Doa orang yang dianiaya, doa musafir dan doa orang tua kepada anaknya.” (HR. Bukhari).*

3.             Dari Abdullah bin Umar berkata Rasulullah saw. bersabda, “Keridhaan Allah berada dalam keridhaan orang tua dan kemurkaan Allah terletak pada kemarahan orang tua.” (HR. Bukhari, Al Hakim, Tirmidzi, Ibnu Hibban). *

4.             Dari ‘Aisyah r.ha. pada suatu ketika ada seorang lelaki datang menghadap Rasulullah saw. lelaki itu bersama seorang lelaki lain yang telah lanjut usia. Lantas Rasulullah bertanya, “Siapakah orang tua yang bersamamu ini ?” Jawab lelaki itu, “Ini ayahku” Rasulullah kemudian bersabda, “Janganlah kamu berjalan di depannya, janganlah duduk sebelum dia duduk, dan janganlah kamu memanggil namanya dengan sembarangan, serta janganlah kamu menjadi penyebab dia mendapat cacian dari orang lain.” (HR. Thabrani).

5.             Rasulullah saw. bersabda, “Tiada balasan yang pantas bagi pemuda yang menghormati orang tua karena lanjut usia, kecuali Allah akan menggantikannya dengan orang yang menghormatinya di saat usianya telah lanjut.” (HR. Tirmidzi).

6.             Rasulullah saw. telah menegaskan, “Tidak termasuk berbakti kepada orang tua anak yang membelalakan matanya karena marah.” (HR. Thabrani).

7.             Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda, “Jangan kamu benci kepada bapakmu. Siapa yang benci kepada bapaknya, kebencian itu berarti kekafiran.” (HR. Bukhari).*

8.             Dari Abi Umamah, bahwa Rasulullah saw. telah bersabda, “Allah tidak akan menerima amal tiga golongan manusia yang bersifat sharfan dan ‘adlan, anak yang durhaka kepada kedua orang tua, orang yang suka memberi dengan mengharap balasan lebih dan orang yang tidak percaya kepada takdir.” (HR. Ibnu abi Ashim dalam kitab As-Sunnah).

9.             Dari Sahl bin Muadz berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Ada segolongan manusia yang tidak di ajak bicara oleh Allah pada hari Kiamat nanti, tidak di lihat, tidak di bersihkan, dan tidak pula di sucikan.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah mereka itu ?” Jawab Rasulullah, “Orang yang menjauhkan diri dari kedua orang tua, dan orang yang mendapatkan limpahan kebajikan dari suatu kaum kemudian dia mengingkari kebajikan mereka, malah dia menjauhkan diri dari mereka.” (HR. Ahmad, Baihaqi).

10.         Dari Ibnu Abbas ra. berkata Rasulullah saw. bersabda, “Seorang muslim yang mempunyai kedua orang tua yang muslim kemudian dia selalu berlaku baik terhadapnya. Maka Allah berkenan membukakan baginya dua pintu surga. Bila dia memilih seorang saja, maka dia akan mendapatkan satu pintu sorga yang terbuka. Dan bila dia membuat kemurkaan kedua orang tua, maka Allah tidak ridha kepadanya.” Lantas ada seseorang bertanya, “Ya Rasulullah, walau pun keduanya berbuat zalim kepadanya?” Jawab Rasulullah, “Ya, sekalipun keduanya menzaliminya.” (HR. Bukhari).*

11.         Dari Ibnu abbas ra. menerangkan Rasulullah saw. menegaskan, “Bahwa barangsiapa sejak pagi hari memperoleh keridhaan orang tua berarti baginya di bukakan dua pintu surga. Dan barangsiapa di sore hari berupaya mencari keridhaan orang tua, maka diapun akan memperoleh dua pintu sorga yang terbuka sekalipun cara dalam mencari keridhaan seorang demi seorang, dan walau di sertai pula kezaliman demi kezaliman. Sebaliknya, barangsiapa sejak pagi hari mendapatkan kemurkaan orang tua berarti baginya terbuka dua pintu neraka. Demikian pula bila di sore hari dia mendapatkan kutukan dari kedua orang tua, dua pintu Neraka pun terbuka lebar baginya.” (HR. Baihaqi).

12.         Dari Abu hurairah berkata Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa membuat keridhaan orang tua berarti dia telah memperoleh keridhaan Allah dan barangsiapa membuat kemarahan orang tua berarti dia telah membuat kemurkaan Allah.” (HR. Ibnu Najjar).

13.         Dari Abu Sa’ad ra. seorang dari Yaman pernah datang berhijrah kepada Rasulullah saw. maka beliau bersabda kepadanya, “Apakah engkau mempunyai sanak keluarga di Yaman?” Orang itu berkata, “Ya, kedua orang tuaku.” Rasulullah saw. bersabda, “Apakah keduanya mengizinkan?” Orang itu berkata, “Tidak.” Beliau bersabda, “Kembalilah kepada keduanya dan mintalah izin, jika mereka memberimu izin maka berjihadlah, namun jika tidak maka berbaktilah kepada keduanya.” (HR. Abu Dawud). Hadits Shahih.

14.         Sesungguhnya seorang laki-laki datang kepada Abu Darda dan berkata, “Sesungguhnya ayahku masih tetap bersamaku hingga kemudian beliau mengwinkanku. Namun saat ini beliau menyuruhku menceraikan istriku.” Abu Darda berkata, “Aku tidak menyuruhmu untuk durhaka kepada kedua orang tuamu, sebagaimana akupun tidak menyuruhmu untuk menceraikan istrimu. Tetapi jika engkau ingin, maka aku kabarkan tentang sebuah hadits yang aku dengarkan dari Rasulullah saw. beliau bersabda, “Orang tua adalah pertengahan pintu-pintu surga.” Jadi jagalah pintu itu jika engkau ingin atau tinggalkanlah.” (HR. Ibnu Hibban). Hadits Shahih.

15.         Dari ‘Aisyah r.ha., “Aku tidak pernah melihat seorang yang paling serupa dengan Rasulullah mengenai ketenangan, keagungan, dan kecerahannya. Kecuali Fatimah binti Rasulullah. Apabila dia datang mengunjungi Rasulullah, beliau segera bangkit untuk menyongsongnya, mencium dan mempersilakan sang putri duduk di tempat duduk beliau. Begitu juga sebaliknya bila Rasulullah datang mengunjungi sang buah hati. Fatimah langsung bangun untuk menyongsong beliau mencium dan mempersilakan duduk di tempat duduknya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi).

16.         Dari Abdullah bin Umar ra. katanya, “Seorang laki-laki datang menghadap Nabi saw. lalu mohon izin kepad beliau untuk berjihad. Beliau bertanya, “Apakah ibu bapak engkau masih hidup?” Jawabnya, “Masih!” Beliau bersabda, “Maka berjihadlah mengurus kedua orang tua itu!” (HR. Bukhari).*

17.         Dari Sa’ad bin Ubadah ra. dia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, maka sedekah apakah yang paling baik untuknya?” Rasulullah saw. bersabda, “Bersedekah dengan memberi air.” Lalu ia pun menggali sebuah sumur dan berkata, “Sumur ini kepersembahkan untuk Ummu Sa’ad.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Al Hakim). Hadits Hasan.


Hadits yang penulis beri tanda  *  Serendah-rendahnya berderajat Hadits Hasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar