Senin, 02 Mei 2011

S A K I T


1.             Dari Abu Musa ra. dia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Apabila seorang hamba sakit atau tengah melakukan safar (berpergian), maka akan dicatat pahala untuknya, seperti pahala dari amalan yang ia lakukan tatkala ia sehat dan bermukim.” (HR. Bukhari).*

2.             Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya jika seorang hamba sering melakukan suatu ibadah kemudian ia sakit, maka dikatakanlah kepada malaikat yang ditugaskan untuk menjaganya, “Catatlah baginya pahala seperti amalannya saat sehat.” Hingga Allah menyembuhkannya atau mewafatkannya.” (HR. Ahmad, Al Hakim).*

3.             Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. dia berkata, “Ya Rasulullah, bagaimana kami dapat meraih kebaikan setelah turunnya firman Allah, “Pahala dari Allah itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak pula menurut angan-angan ahli kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu.” (Qs. An-Nisaa’ 4 : 123) Apakah kami akan diganjar dari setiap yang kami lakukan ?” Rasulullah saw. bersabda, “Semoga Allah mengampunimu wahai Abu Bakar, bukankah tatkala engkau sakit engkau menemukan kesukaran ?” Abu Bakar berkata, “Ya.” Rasulullah saw. bersabda, “Demikianlah, kalianpun akan diganjar (diberi pahala) terhadap musibah yang menimpamu.” (HR. Ibnu Hibban).*

4.             Dari Abu hurairah ra. dia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersbda, “Allah Swt. berfirman, “Jika Aku menguji hamba-Ku dengan suatu penyakit lalu ia tidak mengeluh kepada para penjenguknya, maka Aku akan melepaskannya dari belenggu-Ku. Kemudian Aku akan menggantikannya daging (kulit) yang lebih baik daripada dagingnya dan darah yang lebih baik dari darahnya. Setelah itu diapun akan kembali memulai amalnya.” (HR. Al Hakim).*

5.             Dari Salman ra. mereka datang mengeluhkan penyakit demam yang mewabah di daerah mereka kepada Rasulullah saw. maka Rasulullah saw. bersabda, “Terserah kalian! Jika kalian ingin, maka aku akan berdoa kepada Allah hingga Dia melenyapkan penyakit itu dari kalian. Namun jika kalian ingin, dan membiarkannya, maka akan dihapuskan dosa-dosa kalian.” Mereka berkata, “Biarkanlah penyakit ini wahai Rasulullah.” (HR. Thabrani).*

6.             Dari Abu Darda ra. dia berkata, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah penyakit demam dan pusing itu berada pada diri seorang muslim sedangkan ia memiliki kesalahan-kesalahan yang lebih besar dari gunung Uhud hingga ia meninggalkannya dan tiada lagi yang tersisa dari kesalahan-kesalahan itu, meskipun seberat biji saw.i.” (HR. Ahmad, Thabrani).*

7.             Dari Abu Raihanah ra. dia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Demam merupakan bagian dari hawa panas Neraka Jahanam dan penyakit itu adalah bagian dari Api Neraka untuk setiap Mukmin.” (HR. Thabrani).*

8.             Dari Ibnu Abbas ra. dia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Allah Swt. berfirman, “Jika Aku mengambil dua kecintaan hamba-Ku (matanya) lalu ia bersabar dan mengharap pahala, maka tidaklah Aku ridha untuk memberinya pahala selain surga.” (HR. Abu Ya’la, Ibnu Hibban). Hadits Shahih.

9.             Dari ‘Aisyah r.ha. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada satu musibahpun yang menimpa seorang muslim melainkan Allah menghapus (dosanya) karenanya sampai duri yang mengenainya.” (HR. Bukhari).*

10.         Dari Muadz bin Jabal ra. dia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Lima perkara, barangsiapa mengerjakan salah satu dari lima perkara itu, niscaya ia akan berada dalam jaminan Allah. Lima perkara itu adalah, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, keluar dalam rangka jihad di jalan Allah, masuk menemui imam membantu dan mengagungkannya, dan seseorang yang duduk di rumahnya, tidak menyakiti manusia dan ia aman dari gangguan mereka.” (HR. Ahmad, Thabrani, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban).

11.         Dari Abu Said Al Khudri ra. dia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jenguklah orang sakit dan antarkan jenazah, maka yang hal itu akan mengingatkanmu akan hari akhir.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban).*

12.         Dari Ali ra. dia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika seorang muslim menjenguk saudaranya, maka ia akan berjalan di tengah-tengah hasil penen surga hingga ia duduk. Jadi apabila ia telah duduk, maka Rahmat Allah-pun dilimpahkan padanya. Tidak seorangpun yang menjenguk saudaranya di waktu sore hari melainkan tujuh puluh ribu malaikat akan keluar bersamanya, dan para malaikat itu akan memintakan ampunan baginya hingga tiba waktu Subuh. Barangsiapa menjenguk saudaranya di waktu Subuh, niscaya akan keluarlah bersamanya tujuh puluh ribu malaikat yang akan memintakan ampunan baginya hingga tiba waktu petang.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah).

13.         Dari Usamah bin Zaid ra. ada orang yang bertanya kepadanya, “Apakah yang telah engkau dengar dari Rasulullah saw. tentang penyakit kolera?” Usamah berkata Rasulullah saw. bersabda, “Kolera itu siksa yang diturunkan Tuhan kepada satu golongan Bani Israil atau kepada orang yang sebelum kamu. Apabila kamu dengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu datang ke situ. Dan kalau berjangkit di suatu negeri di mana kamu berada, janganlah kamu ke luar dari sana, untuk lari dari bahayanya.” (HR. Bukhari).*

14.         Dari ‘Aisyah r.ha. iteri Nabi saw. katanya, Saya bertanya kepada Rasulullah saw. tentang penyakit kolera. Beliau lalu menceritakan kepada saya, “Penyakit itu adalah siksa yang diturunkan Tuhan kepada siapa yang dikehendakiNya, dan Tuhan menjadikannya Rahmat bagi orang yang beriman. Seseorang yang ketika berjangkit penyakit itu, tetap dalam negerinya dengan sabar dan tulus karena Allah, yakin bahwa tidak akan mengenainya selain apa yang telah ditentukan Tuhan baginya, maka untuk orang itu pahala seperti pahala orang yang mati syahid.” (HR. Bukhari).*

15.         Dari Abu Hurairah ra. Nabi saw. bersabda, “Bagi setiap penyakit yang diturunkan Allah, ada obatnya yang juga diturunkan-Nya.” (HR. Bukhari).*

16.         Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat dan menjadikan untuk kamu bahwa tiap penyakit ada obatnya, oleh karena itu berobatlah, tetapi jangan berobat dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud).

17.         Telah berkata Ibnu Mas’ud tentang barang yang memabukkan, “Sesungguhnya Allah tidak menjadikan obat (untuk) kamu pada barang yang Ia telah haramkan atas kamu.” (HR. Bukhari).*

18.         Dari Ibnu Abbas ra. dari Nabi saw., “Kesembuhan dari penyakit itu adalah dengan melakukan tiga hal, berbekam, minum madu dan dibakar dengan besi panas. Tetapi aku melarang umatku membakar dengan besi panas itu.” (HR. Bukhari).*

19.         Dari Ibnu ‘Abbas r.huma. dari Nabi saw. bahwasanya beliau bersabda, “Jika seorang hamba muslim menjenguk orang sakit yang belum tiba ajalnya, lalu ia berdoa tujuh kali: As ‘alullahal ‘azhim rabbal ‘arsyil ‘azhim an yasyfiyak (Aku mohon kepada Allah Yang Maha agung, Tuhan ‘Arsy yang agung, untuk menyembuhkanmu), maka si sakit itu pasti sembuh.” (HR. Tirmidzi).



Hadits yang penulis beri tanda  *  Serendah-rendahnya berderajat Hadits Hasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar