Senin, 02 Mei 2011

S E D E K A H


1.             Allah Swt. berfirman dalam Hadits Qudsi, “Wahai bani Adam! Pindahkanlah simpananmu kepada-Ku dan janganlah habis karena kebakaran, kebanjiran dan bukan pula karena kecurian. Aku akan memberikannya kembali (tunai) kepadamu, bilamana engkau sangat memerlukannya.” (HQR. Baihaqi, Thabrani).*

2.             Allah Swt. berfirman dalam Hadits Qudsi, “Wahai bani Adam! Lakukanlah infaq, pasti Aku akan limpahkan kurnia kepadamu. Sesungguhnya gudang nikmat dan kelebihan-Nya (Yaminullah), sangat penuh berlimpah ruah, tidak akan susut sedikitpun siang ataupun malam. (HQR. Daruquthni).

3.             Dari Abu Musa ra. katanya Nabi saw. bersabda, “Mestinya tiap-tiap orang muslim bersedekah.” Orang banyak bertanya, “Ya Nabi Allah! Bagaimana dengan orang yang tak punya (untuk disedekahkan)?” Jawab Nabi saw., “Ia harus bekerja dengan tangannya, sehingga ia memperoleh keuntungan untuk dirinya dan dapat bersedekah.” Tanya mereka, “Kalau tidak sanggup?” Sabda Nabi, “Hendaklah ia menolong orang yang membutuhkan.” Tanya, “Kalau sekiranya tidak bisa?” jawan Nabi saw., “Kerjakanlah segala kebaikan dan hentikan segala macam kejahatan. Yang demikian itu berarti sedekah juga baginya.” (HR. Bukhari).*

4.             Dari Abu Mas’ud ra. katanya, Rasulullah saw. menyuruh kami besedekah. Lantas salah seorang di antara kami pergi ke pasar mencari upahan untuk secupak makanan, sedangkan yang lainnya ada yang telah mempunyai seratus ribu hari itu (mula-mulanya ia seorang miskin. Tetapi karena dia rajin bersedekah, akhirnya ia menjadi kaya raya).” (HR. Bukhari).*

5.             “Mulailah dengan dirimu sendiri, bersedekalah kepada dirimu sendiri. Kemudian jika ada kelebihan, bersedekalah kepada keluargamu, kemudian jika ada kelebihan dari keluargamu, bersedekalah kepada familimu, bersedekalah kepada sana dan sini.” (Jamius shaghir).

6.             Hakim bin hizam ra. berkata, bersabda Nabi saw. “Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Dan dahulukan dalam bersedekah kepada orang-orang yang menjadi tanggunganmu. Dan sebaik-baiknya sedekah adalah yang masih menyissakan kekayaan. Barangsiapa memlihara kehormatan dirinya, Allah akan memelihara kehormatannya dan barangsiapa mencukupkan dengan kekayaan yang ada, Allah akan mencukupinya.” (HR. Bukhari).*

7.             Dari Anas bin Malik ra. dari Rasulullah saw. bersabda, “Ketika Allah menciptakan bumi, bumi itu goyang, maka Dia menciptakan gunung-gunung, lalu bumi itu menjadi tetap (tidak bergoyang). Maka Malaikat heran terhadap kehebatan gunung, mereka bertanya :
“Wahai Tuhanku, adakah makhluk Mu yang lebih hebat dari pada gunung ?” Dia berfirman, “Ya, Besi” Mereka bertanya, “Wahai Tuhanku, adakah mahluk Mu yang lebih hebat dari pada Besi ?” Dia berfirman, “Ya, Api” Mereka bertanya, “Wahai Tuhanku, adakah mahluk Mu yang lebih hebat dari pada Api ?” Dia berfirman, “Ya, Air” Mereka bertanya, “Wahai Tuhanku, adakah mahkluk Mu yang lebih hebat dari pada Air ?” Dia berfirman, “Ya, Angin” Mereka bertanya, “Wahai Tuhanku, adakah mahkluk Mu yang lebih hebat dari pada Angin ?” Dia berfirman, “Ya, anak Adam yang tangan kanannya menyedekahkan sesuatu dengan tersembunyi dari tangan kirinya.” (HR. Tirmidzi).

8.             Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya dunia itu hanya diperuntukkan oleh empat orang saja. Hamba yang di berikan rezeki oleh Allah berupa harta dan ilmu sedangkan ia bertaqwa kepada Rabbnya sehingga ia dapat meraih kasih sayang Nya sekaligus mengetahui hakikat kebenaran semata-mata karena Allah. Maka ia akan di tempatkan pada tempat yang paling tinggi. Adapun hamba yang di beri rezeki oleh Allah berupa ilmu tapi ia tidak di beri harta sedangkan ia mempunyai niat yang tulus sampai ia mengatakan, “Andai saya di karuniai harta, pasti aku akan melakukan sebagaimana yang di lakukan si fulan,” Maka itulah niatnya, maka pahala keduanya sama derajatnya.” (HR. Tirmidzi, Ahmad).

9.             Abdullah bin Mas’ud ra. berkata Nabi saw. bersabda, “Tiada seorang yang mendapat harta dari haram lalu disedekahkan melainkan tidak mendapat pahala, dan jika di belanjakan maka tidak di beri berkah di dalamnya, dan jika di tinggalkan maka akan menjadi bekalnya ke dalam Neraka.” (Matnul Hikam).

10.         Dari Abu Umamah ra. dia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menginfakkan kelebihan hartamu, maka itu baik bagimu. Tetapi jika engkau enggan dan tidak mau menginfakkannya, maka tidaklah dicela jika engkau hidup secara berkecukupan. Mulailah dari orang-orang yang berada dalam tanggunganmu. Dan tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.” (HR. Muslim).*

11.         Dari Abu Hurairah ra. dia berkata, “Rasulullah saw. mengumpamakan orang yang bakhil dengan orang yang dermawan adalah bagaikan dua orang laki-laki yang memakai dua baju besi yang menutupi dada sampai lehernya, setiap kali orang yang dermawan bersedekah maka bajunya melebar dan menutupi badan sampai jari-jemarinya dan menghapuskan dosanya. Adapun orang yang bakhil, tiap kali ia ingin bersedekah, maka bertambah sempit bajunya.” Abu hurairah berkata, “Aku melihat Rasulullah saw. memperagakan keadaan orang yang bakhil tersebut dengan berusaha memasukkan tangannya ke leher baju dengan meluaskannya, tetapi baju itu tidak juga bertambah luas.” (HR. Bukhari, Muslim). *

12.         Nabi saw. bersabda, “Tidak ada penyakit yang lebih parah daripada kikir.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad). *

13.         Nabi saw. bersabda, “Tidak akan berkumpul selamanya iman dan kikir di dalam hati seseorang yang mukmin.” (HR. Ibnu Sa’ad).

14.         Dari Salmaan bin Amir ra. dari Nabi saw. beliau bersabda, “Sedekah kepada orang miskin akan mendapatkan pahala orang yang bersedekah, dan sedekah kepada karib kerabat akan mendapat dua pahala, yaitu pahala sedekah dan pahala silaturrahim.” (HR. Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Khuzaimah, ibnu Hibban, Al Hakim). Hadits Shahih.

15.         Dari Ummi Kaltsum binti Aqabah ra.h. bahwa Nabi saw. bersabda, “Sebaik-baik sedekah adalah yang diberikan kepada kerabat yang memendam kebencian.” (HR. Khuzaimah, Al Hakim). Hadits Shahih.

16.         Dari Adiy bin Hatim ra. dia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiada seorangpun di antara kalian melainkan ia akan berbicara dengan Rabbnya tanpa penerjemah. Jadi tatkala ia melihat bagian kanannya, tidaklah ia melihat kecuali apa yang telah ia kerjakan. Dan tatkala ia melihat bagian kirinya, tidaklah ia melihat kecuali apa yang telah ia kerjakan. Dan tatkala ia menyaksikan sesuatu yang berada di hadapannya, maka tidaklah ia melihat kecuali Neraka. Karena itu, takutlah kalian pada Neraka walaupun dengan sepotong kurma, dan barangsiapa tidak mampu menginfakkan sepotong kurma, maka ia hendaknya berkata-kata yang baik.” (HR. Bukhari, Muslim). *

17.         Dari Abu Hurairah ra. katanya Rasulullah saw. bersabda, “Siapa bersedekah seharga satu buah kurma (yang di dapatnya) dengan usaha yang baik, sedangkan yang diterima Allah hanya yang baik pula, maka Allah akan menerima sedekahnya itu dengan tangan kanan-Nya, kemudian dipelihara-Nya untuk yang punya seperti kamu memelihara seekor ternak, sampai sedekah itu seperti bukit.” (HR. Bukhari).*

18.         Dari Abu Hurairah ra. katanya seorang laki-laki datang kepada Nabi saw. bertanya, “Ya Rasulullah! Sedekah yang bagaimanakah yang paling besar pahalanya?” Jawab Nabi, “Yaitu sedekah yang engkau berikan waktu sehat, kikir takut miskin, dan mengangan-angankan kaya. Waktu itu janganlah engkau janjikan, sehingga waktu nyawa hampir keluar dari badan, engkau berkata, Untuk si fulan sekian, dan untuk si fulan sekian. Sedangkan harta itu sebetulnya untuk si fulan (ahli waris).” (HR. Bukhari).*

19.         Dari Hakim bin Hizam ra. katanya Nabi saaw. Bersabda, “Tangan yang di atas (tangan yang memberi) lebih baik dari tangan yang di bawah (tangan yang meminta). Maka karena itu mulailah memberi kepada keluargamu. Sebaik-baik sedekah ialah ketika kaya. Siapa yang mohon dipelihara (agar dia tidak sampai minta-minta) Allah akan memeliharanya, dan siapa yang mohon dicukupkan (agar tidak ada ketergantungan selain kepada Allah) Allah akan mencukupkannya.” (HR. Bukhari).*

20.         Dari Asma’ binti Abu Bakar ra. katanya dia datang kepada Rasulullah saw. lantas beliau bersabda, “Janganlah engkau menahan-nahan (harta), maka Allah akan menahannya pula untukmu. Karena itu keluarkanlah harta itu menurut kesanggupanmu.” (HR. Bukhari).*

21.         Dari Abu Hurairah dia berkata, “Wahai Rasulullah saw. sedekah apakah yang paling afdol?” Beliau saw. bersabda, “Sedekah dari orang-orang yang juga membutuhkan, dan mulailah dari orang yang berada dalam tanggunganmu.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, Al Hakim). Hadits Shahih.

22.         Dari Tsauban ra. dia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersbda, “Sebaik-baiknya dinar yang dinafkahkan seseorang adalah dinar yang ia nafkahkan untuk keluarganya (tanggungannya), kemudian dinar yang ia nafkahkan untuk perawatan kuda (kendaraannya) yang ia gunakan dalam jihad di jalan Allah, selanjutnya dinar yang ia keluarkan untuk menafkahi sahabat-sahabatnya yang sedang berjihad di jalan Allah.” (HR. Muslim).*

23.         Dari Abu Hurairah ra. dia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, dinar yang engkau infakkan untuk membebaskan budak, dinar yang engkau infakkan kepada orang miskin, dinar yang engkau infakkan kepada keluargamu, dan yang terbesar pahalanya adalah yang engkau infakkan kepada keluargamu.” (HR. Muslim).*

24.         Dari Abdullah bin Umar ra. katanya, “Bahwasannya Umar bin Khaththab telah bersedekah kuda Fi Sabilillah. Kemudian didapatinya kuda itu dijual orang, dan dia bermaksud hendak membelinya. Tetapi dia pergi lebih dahulu kepada Nabi saw. meminta nasihat beliau. Nabi bersabda kepadanya, “Janganlah engkau ambil kembali sedekahmu.” (HR. Bukhari).*

25.         Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang berusaha keras membantu janda dan orang miskin, sama artinya dengan berjuang di jalan Allah atau selalu sembahyang sepanjang malam hari dan selalu berpuasa di siang hari.” (HR. Bukhari).*

26.         Dari Rafi’e bin Kadij ra. dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang mengelola sedekah dengan benar semata untuk mendapatkan Ridha Allah adalah seperti orang yang berperang di jalan Allah hingga ia kembali ke keluarganya (rumahnya).” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah). Hadits Hasan.

27.         Dari Abu Hurairah ra. dia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman pada hari Kiamat, “Wahai anak Adam, Aku sakit, namun engkau tidak menjenguk-Ku?” Anak Adam berkata, “Wahai Rabb, bagaimana aku menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan semesta alam?” Allah Ta’ala berfirman, “Tidakkah kamu tahu, bahwa hamba-Ku di sisinya? Wahai anak Adam, Aku telah minta makan padamu, namun engkau tidak memberi-Ku makan?” Anak Adam berkata, “Wahai Rabb bagaimana aku memberi-Mu makan sedang Engkau adalah Rabb semesta alam?” Allah berfirman, tidakkah engkau tahu, bahwa hamba-Ku Fulan telah meminta makan kepadamu, namun kamu tidak memberinya makan! Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya jika engkau memberinya makan, niscaya kamu akan mendapatkan balasannya di sisi-Ku? Wahai anak Adam, Aku telah meminta minum kepadamu, namun kamu tidak memberi-Ku minum.” Anak Adam berkata, “Wahai Rabb, bagaimana aku memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Rabb alam semesta?” Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku Fulan telah meminta minum kepadamu, namun kamu tidak memberinya minum. Tidakkah kamu tahu, jika engkau memberinya minum, maka engkau akan mendapati balasan tentang hal itu di sisi-Ku.” (HQR. Muslim).*

28.         Dari Abu Musa Al Asyari ra. Rasulullah saw. bersabda, “Beri makanlah orang yang lapar, kunjungilah orang yang sakit dan bebaskanlah orang yang tertawan dan menderita.” (HR. Bukhari).*

29.         Dalam Hadits Qudsi Allah Swt. berfirman, “Wahai Musa! Di antara hamba-hamba-Ku ada yang sekiranya meminta surga dengan segala perlengkapannya kepada-Ku niscaya akan Ku beri. (tetapi) ada pula orang yang sekiranya meminta sesuatu yang senilai kulit cemeti (sekalipun), tidak akan Ku beri. Bukanlah yang demikian itu disebabkan hina menurut pandangan-Ku. Aku ingin menyimpankan baginya di akhirat karena kemurahan-Ku dan ingin menjaganya dari dunia, laksana seorang pengembala menjaga kembingnya dari tempat pengembalaan yang berbahaya. Wahai Musa! Tidak Aku dorong orang fakir miskin (meminta perlindungan) kepada orang-orang kaya karena gudang-gudang-Ku sudah sempit bagi mereka atau Rahmat-Ku sudah tidak meliputi mereka, akan tetapi telah Ku tetapkan sebagian harta yang ada pada orang-orang kaya untuk mencukupi kehidupan fakir miskin. Aku ingin menguji orang-orang kaya bagaimana kegesitannya dalam melaksanakan hak fakir miskin yang ada pada mereka. Wahai Musa! Apabila mereka telah melaksanakan hal itu, niscaya Ku sempurnakan nikmat-Ku pada mereka, dan Ku lipat gandakan di dalam dunia untuk satu kebaikan sepuluh kali gandanya. Wahai Musa! Jadilah engkau gudang kekayaan bagi fakir miskin, benteng pelindung bagi orang yang lemah, hujan nikmat bagi yang meminta perlindungan. Niscaya Aku akan menjadi teman dan kawanmu yang akrab dalam kesulitan, menjadi teman penghiburmu ketika engkau kesepian dan akan menjaga dan melindungimu siang dan malam. (HQR. Ibnu Najjar).*

30.         Asma’ binti Abu Bakar ra. berkata, Rasulullah saw. berpesan kepadaku, “Jangan kamu selalu menutupi kekayaanmu, maka Allah akan menutupi rezekimu.” Dalam riwayat lain, “Berbelanjalah dan bersedekahlah, dan janga engkau hitung, supaya Allah tidak menghitung atasmu dan jangan engkau takar, maka Allah akan membatasi atasmu.” (HR. Bukhari, Muslim).*


Hadits yang penulis beri tanda  *  Serendah-rendahnya berderajat Hadits Hasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar