Selasa, 03 Mei 2011

KISAH KE 9.


Seorang laki-laki pernah datang menemui Umar bin Khaththab, seraya mengadukan kedurhakaan putranya. Umar kemudian memanggil putra orang tua itu dan menghardiknya atas kedurhakaan tersebut. Tidak lama kemudian anak tersebut berkata, “Wahai Amirul Mukminin, bukanlah seorang anak memiliki hak atas orang tuanya ?” “Betul” Jawab Umar. “Apakah hak sang anak?”  “Memilih calon ibu yang baik untuknya, memberinya nama yang baik dan mengajarinya Al Qur’an.” Jawab Umar. Wahai amirul mukminin, sesungguhnya ayahku tidak melakukan satupun dari apa yang engkau sebutkan. Adapun ibuku ia wanita berkulit hitam bekas hamba sahaya orang majusi, ia menamakanku Ju’lam (kumbang) dan tidak mengajariku satu hurufpun dari Al Qur’an.” Kata anak tersebut. Umar segera memandang orang tua itu dan berkata padanya, “Engkau datang untuk mengadukan kedurhakaan anakmu, padahal engkau telah durhaka kepadanya sebelum ia mendurhakaimu. Engkau telah berbuat buruk kepadanya sebelum ia berbuat buruk kepadamu.” (Kaifa Tujawriina Habibaka Shallalahu ‘alihi wasalam fil jannah).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar