Selasa, 03 Mei 2011

Mimpi Rasulullah saw.


Dari Samurah bin Jundab ra. Katanya, “Rasulullah saw. Acapkali menyatakan kepada sahabat-sahabatnya, “Adakah seseorang di antara kamu yang bermimpi?” Lalu orang yang bermimpi itu menceritakan kepada Nabi akan mimpinya. Pada suatu pagi Beliau (saw.) bercerita, bahwa pada malam tadi beliau bermimpi. Datang dua orang dan mengajak berjalan bersama-sama. Kemudian aku berjalan bersama-sama dengan kedua orang itu. Kami sampai kepada seorang laki-laki yang terbaring dan kebetulan seorang lagi berdiri memegang sebuah batu besar dan menjatuhkan batu besar itu di atas kepala orang yang sedang berbaring. Maka pecahlah kepalanya dan batu itu berguling tidak jauh dari situ. Oleh orang yang menjatuhkan batu tadi dikejarnya batu itu dan diambilnya. Tetapi sebelum dia kembali, kepala orang yang pecah tadi sehat sebagai semula. Lalu diulanginya menjatuhkan batu itu sekali lagi sebagai yang diperbuatnya tadi.
Aku menanyakan kepada keduanya, “Subhanallah! Siapakah kedua orang itu?” (yang berbaring dan yang berdiri)?” Kata keduanya, “Berjalan terus!” Lalu kami berjalan dan bertemu dengan seorang laki-laki sedang tidur menelentang dan yang seorang lagi berdiri memegang sebuah senjata dari besi. Dia berdiri dari sebelah laki-laki yang tidur itu. Lalu dipotongnya dari rahangnya sampai kekuduknya dan dari hidung sampai kekuduknya dan dari matanya sampai ke kuduknya. Sehingga putus. Kemudian itu, dia pindah kesebelah yang lain dan diperbuatnya pula sebagai perbuatannya yang tadi. Tetapi sebelum dia selesai berbuat pada yang sebelah, luka tadi telah sehat kembali sebagai semula. Diulanginya sekali lagi sebagai yang diperbuatnya dahulu.
Aku bertanya, “Subhanallah!” Siapa kedua orang ini?” Jawabnya, “Jalan terus!” Lalu kami berjalan dan sampai kepada suatu bangunan serupa tungku api dan di situ kedengaran suara hiruk pikuk. Lalu kami tengok ke dalam, kebetulan disitu ada beberapa orang laki-laki dan perempuan yang bertelanjang. Dari bawah mereka datang nyala api dan apabila kena nyala api mereka memekik.
Aku bertanya, “Siapakah orang ini?” Jawabnya, “Jalan terus, jalan terus!” Lalu kami berjalan dan bertemu dengan sebuah sungai yang berwarna merah seperti darah. Kebetulan dalam sungai itu ada seorang yang berenang, sedang di tepi sungai ada seorang lagi yang mengumpulkan di dekatnya batu yang banyak. Apabila orang yang berenang itu telah berenang agak seketika, dia datang kepada orang yang mengumpulkan batu, dengan mengangakan mulut lalu dilemparkan batu ke mulut orang yang berenang dan kembali kepada orang yang mengumpulkan batu dengan mengangakan mulutnya, lalu dilemparkan pula batu ke mulutnya,
Aku bertanya, “Siapakah kedua orang ini?” Jawabnya, “Jalan terus, jalan terus!” Kami terus berjalan dan bertemu dengan seorang laki-laki yang sangat buruk mukanya, lebih buruk dari yang pernah engkau lihat. Di dekat orang itu ada api yang dinyalakannya dan dia berlari-lari keliling api itu.
Aku bertanya, “Siapakah kedua orang ini?” Jawabnya, “Jalan terus, jalan terus!” Lalu kami berjalan terus dan bertemu dengan sebuah kebun yang menghijau dan disitu kelihatah cahaya kesuburan. Di tengah kebun itu kelihatan seorang laki-laki yang tinggi, sehingga hampir kepalanya tidak kelihatan karena tingginya. Di keliling laki-laki itu banyak anak-anak yang belum pernah kulihat sebanyak itu.
Aku bertanya, “Siapa laki-laki itu dan siapa anak-anak itu?” Jawabnya, “Jalan terus, jalan terus!” Lalu kami berjalan dan bertemu dengan sebuah kebun yang sangat lebar, belum pernah aku melihat kebun yang selebar dan sebagus itu. Dikatakan kepadaku, “Naiklah!” Lalu kami naik dan sampai ke sebuah kota yang bangunannya terbuat dari batu bata emas dan batu bata perak. Setelah sampai di pintu gerbang kota, kami suruh buka, lalu dibuka dan kami masuk ke dalamnya. Kami bertemu di situ dengan beberapa orang yang sebagian tubuhnya amat elok, lebih elok dari apa yang pernah engkau lihat, sedang sebagian tubuhnya sangat buruk dan lebih buruk dari apa yang pernah engkau lihat, kedua orang tadi menyuruh mereka pergi dan masuk ke dalam sebuah sungai. Kebetulan sungai itu sangat lebar, airnya mengalir dan berwarna putih bagai air susu. Lalu mereka pergi dan masuk ke dalam sungai. Kemudian mereka kembali kepada kami, sedang rupa yang buruk itu telah hilang dari mereka dan kerenanya telah mempunyai rupa yang elok.
Dikatakan kepadaku, “Inilah surga Aden dan disitu tempat engkau!” Lalu aku melihat ke atas, maka kelihatanlah sebuah istana sebagai awan putih. Kata keduanya kepadaku, “Inilah tempat engkau!” Aku mengatakan kepada keduanya, “Kiranya kamu diberkati Allah! Biarkanlah aku masuk ke dalamnya!” Jawabnya,” Sekarang belum boleh, tetapi engkau pasti masuk kesitu.” Aku mengatakan kepada keduanya, “Sesungguhnya aku telah melihat sejak tadi beberapa keajaiban dan apakah artinya segala yang kulihat itu?” Jawabnya, “Akan kami terangkan kepada engkau arti semuanya.”
Adapun yang mula-mula engkau temui, yaitu orang yang dipecah kepalanya dengan batu, itulah orang yang mempelajari Qur’an, kemudian dibuangnya saja (tidak dibacanya) dan dia tidur meninggalkan sembahyang yang wajib.
Orang yang engkau temui dipotong dari rahangnya sampai kekuduknya, dari hidungnya sampai ke kuduknya dan dari matanya sampai ke kuduknya, itulah orang yang berangkat di pagi hari dari rumahnya dengan mengucapkan perkataan bohong yang sampai tersebar ke segenap penjuru.
Laki-laki dan perempuan bertelanjang yang berada dalam bangunan serupa tungku, itulah laki-laki dan perempuan yang berzina.
Orang engkau temui berenang dalam sungai dan dilemparkan batu ke dalam mulutnya, itulah orang yang memakan riba.
Orang yang amat buruk rupanya, berada dekat api yang dinyalakannya dan berlari keliling api, itulah Malik penjaga Neraka.
Laki-laki yang tinggi dalam kebun ialah Ibrahim as. Sedang anak-anak yang di kelilingnya ialah anak-anak yang meninggal di waktu kecil. Sebagian orang Islam yang hadir bertanya, “Ya Rasulullah! Juga anak-anak orang musyrik?” Jawab Nabi, “Juga anak-anak orang musyrik.”
Orang-orang yang sebagian tubuhnya elok dan sebagian lagi buruk, itulah orang yang mempercampur baurkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan yang buruk. Kiranya Allah mengampuni dosa mereka!” (HR. Bukhari).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar