Senin, 02 Mei 2011

BERJAMA’AH


1.             Dari Anas bin Malik ra. dia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa shalat dengan Ikhlas karena Allah selama empat puluh hari secara berjamaah dan ia mendapati takbir yang pertama, niscaya akan tetap baginya dua pembebasan, pembebasan dari Api Neraka dan pembebasan dari sifat kemunafikan.” (HR. Tirmidzi). Hadits Shahih.

2.             Dari Abu Hurairah ra. berkata, bersabda Rasulullah saw., “Kalau orang Islam itu tahu keutamaan Adzan dan shaf yang pertama, kemudian mereka tidak mendapatkan cara untuk meraihnya kecuali dengan mengundi, maka mereka akan mengundinya, dan kalau mereka tahu keutamaan bersegera pergi untuk hadir berjamaah Zuhur, niscaya mereka berlomba-lomba kepadanya, dan kalau mereka tahu kebaikan berjamaah pada sembahyang Isya dan Subuh niscaya mereka menghadirinya meskipun dengan merangkak.” (HR. Muslim).*

3.             Dari Utsman bin Affan ra. berkata, Kudengar Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa sembahyang Isya secara berjamaah, maka ia bagaikan telah sembahyang setengah malam dan barangsiapa sembahyang Subuh berjamaah ia bagaikan telah sembahyang malam itu seluruhnya.” (HR. Muslim).*

4.             Ummu Darda ra. bercerita, “Abu Darda datang kepadaku, ketika itu ia sedang marah. Lalu kutanyakan, ‘mengapa anda marah ?” Jawabnya, “Demi Allah! Tidak ada yang aku ketahui tentang ummat Muhammad sesuatu yang paling baik, melainkan hanya shalat berjamaah.” (HR. Bukhari).*

5.             Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, “Shalat seorang laki-laki dengan berjamaah digandakan dua puluh lima kali, dibanding shalatnya di rumahnya atau di pasarnya. Demikian itu karena, jika seseorang berwudhu sempurna, lalu pergi kemasjid semata-mata untuk shalat (berjamaah), maka ia tidak melangkah satu lahkah kecuali ditinggikan baginya satu derajat dan dihapuskan baginya satu kesalahan. Jika ia shalat, maka malaikat selalu bershalawat baginya selama ia di tempat shalatnya tanpa berhadats, “Ya Allah limpahilah kesejahteraan baginya, Ta Allah Rahmatilah ia.” Dan ia dianggap terus-menerus shalat, selama menunggu shalat.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah). *

6.             Dari Ibnu Mas’ud ra. berkata, “Barangsiapa ingin berjumpa Allah pada hari Kiamat sebagai seorang muslim, maka hendaklah ia menjaga shalat lima waktu, di tempat adzan dikumandangkan (di masjid) karena sesungguhnya Allah telah mensyariatkan untuk Nabimu, Sunnanul Huda (jalan-jalan petunjuk dan kebaikan) dan sesungguhnya shalat berjamaah lima kali di tempat adzan dikumandangkan termasuk Sunnanul Huda. Apabila kamu shalat di rumah-rumahmu, sebagaimana perbuatan mereka yang suka tinggal (shalat di rumahnya), berarti kamu meninggalkan Sunnah Nabimu, dan jika kamu tinggalkan Sunnah Nabimu, Sesatlah kamu. Tiada seorang lelaki pun yang berwudhu dengan sempurna, lalu pergi ke salah satu masjid, kecuali Allah mencatat setiap langkahnya satu kebaikan, meningkatkan baginya satu derajat, dan menghapuskan baginya satu kesalahan. Sungguh kami melihat tidak ada orang yang tidak pergi ke masjid untuk shalat kecuali orang munafik yang telah jelas kemunafikkannya. Dan sungguh pernah ada seorang lelaki (udzur), dipapah oleh dua orang, lalu ditegakkan dalam shaf shalat.” Diriwayatkan pula, “Sungguh kami melihat tiada seorang pun yang meninggalkan shalat berjamaah di masjid kecuali orang munafik yang terbukti kemunafikkannya atau orang sakit. Andaikan dapat, seorang akan dipapah oleh dua orang untuk shalat (berjamaah).” (HR. Muslim, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah). *

7.             Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa wudhu dengan sempurna, lalu pergi ke masjid dan didapati orang-orang telah selesai shalat, maka Allah akan memberinya pahala, seperti pahala orang yang shalat berjamaah, tanpa sedikitpun mengurangi pahala mereka.” (HR. Abu Dawud, Al Hakim, An Nasa’i).

8.             Dari Qubats bin Asyyam Al Laitsi ra. Rasulullah saw. bersabda, “Shalat dua orang yang seseorang mengimami yang lainnya, lebih baik di sisi Allah daripada shalatnya empat orang sendiri-sendiri. Shalat empat orang (berjamaah) lebih baik di sisi Allah daripada shalatnya delapan orang sendiri-sendiri. Dan shalatnya delapan orang yang di imami salah seorang dari mereka lebih baik di sisi Allah daripada shalat seratus orang sendiri-sendiri.” (HR. Al Bazzar, Thabrani).

9.             Dari Sahl bin Sa’ad As Sa’idy ra. Rasulullah saw. bersabda, “Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan ke masjid dalam keadaan gelap, yaitu akan mendapat cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Al Hakim).

10.         Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa mendengar adzan dan tidak memenuhinya tanpa suatu udzur yang menghalanginya, maka shalat yang dikerjakannya tidak akan diterima.” Para sahabat bertanya, “Apa udzurnya?” Beliau menjawab, “Ketakutan atau sakit.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban).

11.         Dari Muadz bin Anas ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, “Kebatilan terbesar -yaitu kekufuran dan kemunafikkan-, adalah orang yang mendengar seruan muadzin untuk shalat namun ia tidak memenuhinya.” (HR. Ahmad, Thabrani).

12.         Sulaiman bin Abi Hatsmah ra. adalah salah seorang sahabat yang disegani. Ia dilahirkan pada zaman Rasulullah saw. ketika itu ia masih terlalu muda untuk meriwayatkan hadits-hadits yang didengarnya. Pada zaman kahlifah Umar ra. ia ditugaskan mengawasi pasar. Pada suatu hari, Umar ra. tidak menemuinya dalam shalat Jamaah Subuh, maka Umar ra. menemui ibunya dan bertanya, “Mengapa Sulaiman tak datang shalat Subuh?” Jawab ibunya, “Tadi malam ia shalat sunat semalam suntuk sehingga tertidur.” Umar ra. berkata, “Aku lebih menyukai shalat Subuh dengan berjamaah daripada shalat sunnat semalam suntuk.”

13.         Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh aku ingin menyuruh para pemuda agar mengumpulkan beberapa ikat kayu bakar untukku, lalu kudatangi orang-orang yang shalat di rumahnya tanpa udzur, dan kubakar rumah-rumah mereka.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, Tirmidzi). *

14.         Dari Abu Dzar ra. berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada tiga orang yang tinggal di sebuah kampung atau di suatu kampung dan mereka tidak mengadakan shalat berjamaah, kecuali setan telah menguasai mereka. Maka berjamaalah kalian, sesungguhnya serigala hanya memakan kambing yang terpisah dari kelompoknya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Hibban, Hakim, Nasa’i). Dalam riwayat lain ada tambahan, “Dan sesungguhnya serigalanya manusia adalah syetan. Jika ia sendirian, syetan akan memakannya.” (HR. Ar Razin).

15.         Dari Ibnu Abbas ra. sesungguhnya beliau ditanya tentang seseorang yang berpuasa di siang hari, berdiri (shalat) di malam hari, tetapi ia tidak menghadiri shalat berjamaah dan tidak menyertai shalat Jum’at. Ibnu Abbas menjawab, “Ia berada di Neraka.” (HR. Tirmidzi).

16.         Dari Amr bin Yasir ra. ia mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya seseorang selesai (dari shalatnya) ia tidak mendapatkan pahala, kecuali sepersepuluh, sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, dan setengah shalatnya.” (HR. Abu Dawud).

17.         Dari Anas ra. Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa shalat lima kali tepat pada waktunya dan menyempurnakan wudhunya, dan menyempurnakan berdirinya, khusyuknya, rukuknya, dan sujudnya, maka shalat (seperti ini) akan keluar dalam keadaan putih lagi bersinar dan ia akan berkata, “Semoga Allah menjagamu sebagaimana kamu menjagaku. Dan barangsiapa shalat tidak tepat pada waktunya, tidak menyempurnakan wudhunya, tidak menyempurnakan khusyuknya, rukuknya, dan sujudnya, maka shalat (seperti ini) akan keluar dengan rupa hitam lagi gelap, dan ia akan berkata, “Semoga Allah menyia-nyiakan kamu sebagaimana kamu telah menyia-nyiakanku.” Sehingga jika Allah inginkan, shalat itu akan dilipat seperti kain buruk, lalu dilemparkan ke muka orang tersebut.” (HR. Thabrani).


Hadits yang penulis beri tanda  *  Serendah-rendahnya berderajat Hadits Hasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar