Selasa, 03 Mei 2011

KEUTAMAAN SURAT AL IKHLASH


 1.    Dari Abu Ad-Darda’ ra. Dari Nabi saw. Beliau bersabda, “Mampukah salah seorang dari kalian membaca sepertiga Al-Qur’an –dalam semalam-?” Rasulullah saw. Bersabda, “Qulhuwallaahu Ahad menyamai sepertiga Al-Qur’an.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah membagi Al-Qur’an menjadi tiga bagian. Maka Dia menjadikan Qulhuwallaahu ahad sebagai satu bagian dari ketiga bagian Al-Qur’an.” (HR. Muslim).

2.    Dari Abu Hurairah ra. Dia mengatakan bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Berkumpullah, karena sesungguhnya aku akan membacakan sepertiga Al-Qur’an kepada kalian.” Maka berkumpullah beberapa orang, kemudian Nabi saw. –pun- keluar dan membaca Qulhuallaahu Ahad. Selanjutnya beliau masuk. Setelah itu para sahabatpun saling bertanya-tanya dan berkatalah beberapa orang kepada saudaranya, “Mungkin wahyu telah turun, sehingga beliau masuk.” Beberapa lama kemudian Rasulullah saw. Keluar dan bersabda, “Sungguh telah aku katakan kepada kalian –tadi-, bahwa aku akan membaca sepertiga Al-Qur’an kepada kalian. Sesungguhnya surat ini (Al Ikhlash) sama nilainya dengan sepertiga Al-Qur’an.” (HR. Muslim).

3.    Dari Abu Sa’id Al Khudri ra. Bahwa seorang laki-laki pernah mendengar laki-laki lain membaca Qulhuwallaahu ahad secara berulang-ulang. Maka tatkala subuh telah tiba, orang tersebut mendatangi Nabi saw. Dan menceritakannya kepada beliau seakan-akan ia mengingkarinya. Maka Rasulullah saw. Bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya surat ini senilai dengan sepertiga Al-Qur’an.” (HR. Bukhari).

4.    Dari ‘Aisyah r.ha. Nabi saw. Pernah mengutus seseorang pada sebuah pasukan. Tatkala ia mengimami sahabat-sahabatnya, ia selalu menutup bacaan shalatnya dengan Qulhuwallaahu ahad. Maka ketika mereka telah kembali, mereka menceritakan hal tersebut kepada Nabi saw. Beliau saw. Berkata kepada mereka, “Tanyakanlah padanya, mengapa ia melakukan hal tersebut?” Maka merekapun menanyakan hal tersebut, lalu ia menjawab, “Surat itu berisi sifat dari Dzat yang Maha Pengasih, sehingga aku senang membacanya.” Rasulullah saw. Bersabda, “Kabarilah dia bahwa Allah mencintainya.” (HR. Bukhari, Muslim).

5.    Dari Anas ra. Rasulullah saw. Bertanya, “Wahai Fulan, apa yang menghalangimu untuk mengerjakan apa yang disarankan oleh sahabat-sahabatmu? Dan apa pula yang menyebabkan engkau senantiasa membaca surat ini di setiap rakaat shalatmu?” Orang itu menjawab, “Aku mencintainya.” Rasulullah saw. Bersabda, “Sungguh kecintaanmu terhadapnya, akan memasukkanmu ke dalam surga.” (HR. Bukhari).

6.    Dari Abu Hurairah ra. Dia berkata, “Aku pernah pergi bersama Rasulullah saw. Lalu beliau mendengar seorang membaca ayat, ‘Katakanlah; Dialah Allah yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia (Qs. Al Ikhlash (112): 1-4)’. Maka Rasulullah saw. Bersabda, ‘Wajiblah’. Aku bertanya, ‘Apakah yang wajib, wahai Rasulullah?’ Beliau saw. Bersabda, ‘Surga’.” (HR. Tirmidzi). Menurut Tirmidzi hadits ini Hasan Shahih. Diriwayatkan juga oleh An-Nasa’i dan Al Hakim. Menurut Al Hakim sanad hadits ini Shahih

7.    Bersabda Nabi saw., “Barangsiapa membaca Qul huwallahu ahad di waktu sakit akan mati, terhindarlah dia dari fitnah qubur dan terpeliharalah dia dari tekanan qubur. Dan di hari Kiamat kelak, malaikat membawanya di atas telapak tangan mereka, hingga meliwati titian neraka untuk terus masuk ke dalam surga.” (At Targhib wat Tarhib).

8.    Rajaa’ Alhganawi meriwayatkan, “Siapa yang membaca qul huwallahu ahad tiga kali, maka bagaikan membaca semua Al-Qur’an.” (R. Al Uqaili).

9.    Dari Anas ra. Berkata Nabi saw. Bersabda, “Siapa yang membaca Qul huwallahu ahad seratus kali, diampunkan baginya dosa lima puluh tahun jika ia meninggalkan empat perkara (dosa). Dosa pertumpahan darah, dan dosa makan harta dengan batil (haram), dan dosa kemaluan (pelacur), dan dosa minum khamer.” (HR. Baihaqi, Ibn Ady).

10.              Dari Mu’adz bin Anas ra. Dari Rasulullah saw. Beliau bersabda, “Barangsiapa membaca Qulhuwallaahu ahad hingga selesai sebanyak sepuluh kali, niscaya Allah akan membangun untuknya sebuah istana di dalam surga.” Maka Umar ra. Berkata, “Bagaimana kalau kami membaca lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah saw. Bersabda, “Allah akan membalas dengan balasan yang lebih banyak dan lebih baik.” (HR. Ahmad). Hadits Hasan

11.              Dari Aisyah rha. “Barangsiapa setelah shalat Jum’at membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas tujuh kali, maka Allah swt. Melindunginya dari keburukan sampai Jum’at yang akan datang.” (HR. Ibnu As Sunniy).

12.              Fairuz berkata, “Siapa yang membaca Qul huwallahu ahad seratus kali, dalam sembahyang atau tidak, maka Allah akan menulis untuknya kebebasan dari neraka. (R. Thabrani).

13.  Dari Uqbah bin Amir ra. Berkata, “Saya bertemu dengan Nabi saw. Maka saya pegang tangannya lalu saya Tanya, Dengan apakah dapat selamat seorang mukmin?” Jawab Nabi saw. “Hai Uqbah jaga lidahmu dan hendaknya kamu merasa puas dalam rumah (yakni jangan suka keluar rumah tanpa kepentingan yang sangat). Dan menangislah karena mengingati dosamu” Kemudian di lain hari bertemu lagi dan ia menjabat tanganku lalu bersabda, “Hai Uqbah sukakah aku ajarkan kepadamu sebaik surat yaitu tiga surat yang telah diturunkan Allah dalam Taurat, Injil, Zabur dan Al Qur’an?” Jawabku baiklah, lalu Nabi saw. Membacakan kepadaku Qul huwallahu ahad, Qul a’udzu birabbil falaq dan Qul a’udzu birabbin naas. Hai Uqbah jangan kamu lupakan semua itu, dan jangan sampai bermalam melainkan harus membaca semua itu.” Uqbah bertanya, “Ya Rasulullah beritakan kepadaku amal-amal yang utama.” Jawab Nabi saw. “Hai Uqbah sambunglah hubungan kerabat yang akan memutuskan hubungan kepadamu. Dan berilah kepada orang yang menolakmu (tidak memberi kepadamu). Dan maafkan orang yang menganiaya kamu.” (HR. Ahmad, Tirmidzi).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar