Senin, 02 Mei 2011

G O L O N G A N


1.             “Wahai Rasulullah, engkau telah kuanggap sebagai bapak dan ibuku, sungguh semalam engkau melakukan shalat yang aku belum pernah menyaksikan engkau shalat seperti itu.” Sabda beliau, “Betul, sesungguhnya shalatku (semalam) shalat harapan dari kecemasan. Aku mohon kepada Tuhanku Azza wa Jalla dalam shalat itu tiga hal, tetapi hanya dikabulkan dua hal dan yang satu di tolak-Nya. Aku memohonkan kepada Tuhanku agar Dia tidak menghancurkan kita seperti kehancuran umat-umat sebelum kita (paceklik), dan ternyata permohonanku dikabulkan. Aku mohon kepada Tuhanku Azza wa Jalla agar musuh yang bukan dari golongan kita tidak mengalahkan kita, dan ternyata permohonanku dikabulkan. Aku mohon kepada Tuhanku agar kita tidak di jadikan terpecah-pecah menjadi beberapa golongan, tetapi permohonan ini tidak di kabulkan.” 
(HR. Nasa’i, Ahmad, Thabrani, di Shahih kan oleh Tirmidzi).

2.             Dari Tsauban ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah telah membentangkan bumi kepadaku sehingga aku dapat melihat belahan timur dan belahan baratnya. Sesungguhnya umatku, kekuasaanya akan mencapai belahan bumi yang telah di bentangkan kepadaku itu. Aku diberi dua perbendaharaan simpanan, merah dan putih (Imperium Persia dan Romawi). Aku meminta kepada Tuhanku untuk umatku agar mereka jangan dibinasakan dengan paceklik yang berkepanjangan, dan jangan dikuasakan kepada musuh selain dari kaum mereka sendiri sehingga musuh itu nantinya akan merampas seluruh negeri mereka. Lalu Tuhanku berfirman, ‘Hai Muhammad! Bila Aku telah menetapkan sesuatu, maka ketetapan itu tidak akan di ubah lagi. Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadamu untuk umatmu bahwa Aku tidak akan membinasakan mereka dengan paceklik yang berkepanjangan dan tidak akan menjadikan seorang musuh berkuasa atas mereka selain dari kaum mereka sendiri, maka nantinya musuh itu tidak akan dapat merampas seluruh negeri mereka sekalipun manusia yang ada di seluruh belahan bumi berkumpul menghadapi mereka, sampai (umat itu sendiri) sebagian mereka menghancurkan sebagian yang lain dan sebagian mereka menawan sebagian yang lain.” 
(HR. Muslim).*

3.             Rasulullah saw. bersabda, “Umat ini akan terpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, tapi dari ke tujuh puluh tiga golongan itu hanya ada satu golongan yang selamat.” Para sahabat bertanya kepada beliau, “Wahai Rasulullah, siapakah golongan yang selamat itu ?” Beliau menjawab, “Mereka adalah yang mengikuti jalanku dan para sahabatku.” 
(HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i). Di Hasan kan Al Bani.

4.             Dari Huzifah ra. berkata, Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Akan dibentangkan fitnah itu dilubuk hati masyarakat ramai, kemudian bekasnya akan kelihatan. Adapun hati yang menolak fitnah itu, akan mendapat bekas titik putih licin diatasnya, golongan ini tidaklah akan dapat dipengaruhi fitnah-fitnah itu selagi langit terbentang dan bumi terhampar. Adapun hati yang dapat dipengaruhinya, maka ia akan berjejak titik hitam pekat,atau dapat dimisalkan dengan cerek yang tertelungkup, golongan ini tidaklah akan mengenal kebajikan, dan tidak pula akan menolak kemungkaran, selamanya hanya akan menuruti keinginan hawa nafsunya.” 
(HR. Muslim).*

5.             Umar bin Khaththab ra. pernah berdiri di Al-Jaiyah seraya berkhutbah dan berkata, “sesungguhnya Rasulullah saw. pernah berdiri di tengah-tengah kami seperti berdiriku ini di tengah-tengah kalian. Beliau bersabda, “Muliakan para sahabatku, kemudian orang-orang yang setelahnya lalu yang sesudahnya lagi. Kemudian kedustaan akan merajalela sehingga orang-orang akan bersumpah sendiri tanpa diminta, bersaksi tanpa di minta bersaksi, ketahuilah barangsiapa yang merasa bahagia dengan tempat di tengah-tengah surga, maka hendaklah ia senantiasa berjamaah, karena setan bersama orang yang sendirian dan setan itu jauh dari dua orang. Dan janganlah seorang laki-laki berkhulawah (berdua-duaan) dengan seorang wanita, karena setan akan menjadi pihak ketiga bagi mereka berdua. Dan barangsiapa yang merasa senang dengan kebaikannya dan merasa sedih dengan keburukannya, maka ia termasuk orang mukmin.” 
(HR. Ahmad, Tirmidzi).

6.             Dari Ibn Umar ra. ia berkata, bersabda, Rasulullah saw., “Selamanya umatku tidak akan pernah bersepakat di dalam kesesatan. Dan hendaklah kalian semua berjamaah, karena tangan Allah itu selalu bersama jamaah.” 
(HR. Thabrani). Hadits Shahih.

7.             Dari Muawiyah ra. katanya, saya mendengar Nabi saw. bersabda, “Diantara umatku selalu ada golongan yang menegakkan perintah Tuhan. Orang yang menghina dan menentang mereka tiada membahayakan mereka, sampai perintah Tuhan datang, sedang mereka tetap dalam keadaan yang demikian.” (HR. Bukhari).*

8.             Dari Jabir bin Abdullah ra. berkata, bersabda, Rasulullah saw., “Senantiasa ada segolongan dari ummatku hingga hari Kiamat yang berjuang membela kebenaran dan akan menang. Pada ketika itulah Nabi Isa akan turun. Berkata pemimpin mereka itu kepada Nabi Isa, “Dipersilakan tuan mengimami kami sembahyang.” Jawab Nabi Isa, “Tidak, karena kamu dapat pimpin-memimpin sesamamu, sebagai kehormatan dari Allah kepada ummat ini.” 
(HR. Muslim).*

9.             Dari Abdullah ibn Ghunnmin, ujarnya, Abu Malik Al Asy’ary ra. berkata, “Setelah bershalat Rasulullah saw. menghadapi para sahabat, lalu bersabda, “Wahai manusia, dengar dan pahamilah, serta ketahuilah bahwasannya Allah Swt. mempunyai beberapa hamba yang bukan Nabi dan bukan syahid, tetapi dikagumi kedudukan mereka oleh Nabi-Nabi dan para syuhada lantaran mereka memperoleh tempat duduk yang dekat kepada Allah Swt.” Diketika itu datanglah seorang Arab Badui dari belakang kami, lalu mengacungkan tangannya serta berkata, “Ya Nabiyallah, ada orang-orang yang bukan Nabi, bukan syuhada lantaran sangat berdekatan kepada Allah? Terangkanlah kepada kami bagaimanakah sifat-sifat mereka itu.” Mendengar itu Nabipun berseri-seri mukanya, lalu beliaupun bersabda, “Mereka itu terdiri dari berbagai-bagai kabilah yang tak ada diantara mereka kekerabatan, tetapi mereka berkasih-kasihan karena Allah Swt., Allah meletakkan untuk mereka dihari Kiamat mimbar-mimbar dari cahaya, serta mendudukkan mereka di atasnya. Allah menjadikan muka mereka bercahaya, kain-kain mereka bercahaya. Segala manusia pada hari Kiamat dalam ketakutan, sedang mereka tidak merasa takut apa-apa. Mereka wali-wali Allah, yang tak ada sesuatupun yang dikuatiri oleh mereka dan merekapun tidak bergundah hati.” 
(HR. Ahmad, Abu Ya’la). Dengan sanad yang Hasan , serta Al Hakim menShahihkannya.

10.         Dari Fusailah rahimahallah, bahwasanya ia mendengar ayahnya berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah saw. ‘Wahai Rasulullah! Apakah termasuk ‘ashabiyyah jika seseorang mencintai kaumnya?’ Beliau menjawab ‘Tidak. Akan tetapi termasuk ‘ashabiyyah adalah bila seseorang menolong kaumnya dalam hal kezhaliman.” 
(HR. Ahmad).

11.         Dair Abu hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang berperang di bawah bendera emosi membela Ashabiyah (fanatisme golongan), maka mayatnya mayat jahiliyyah.”
(HR. Muslim, An Nasa’i). *

12.         Jabir ra. juga meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Bukanlah dari golongan kami orang yang menyeru kepada ashabiyah, bukan dari golongan kami orang yang berperang karena ashabiyah, dan bukan dari golongan kami orang yang mati di atas ashabiyah.”
(HR. Abu Dawud).

13.         Dari Jundub bin Abdillah ra. Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang terbunuh di bawah bendera kesesatan yang menyeru kepada ashabiyah atau pun menolong karena ashabiyah, maka matinya adalah mati jahiliyyah.” 
(HR. Muslim, Nasa’i). *


Hadits yang penulis beri tanda  *  Serendah-rendahnya berderajat Hadits Hasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar