Senin, 02 Mei 2011

S H A L A T


1.             Nabi saw. menceritakan Firman Allah, Allah telah mewahyukan kepadaku, “Wahai saudara para Rasul, wahai saudara para pemberi peringatan! Berilah berita peringatan kepada kaummu, agar mereka jangan memasuki satu rumah pun dari rumah-rumah-Ku (mesjid), kecuali dengan hati bersih, lidah yang benar, tangan yang suci, dan kemaluan yang bersih. Dan janganlah mereka memasuki salah satu rumah-Ku (mesjid) padahal mereka masih tersangkut barang aniaya hak orang lain. Sesungguhnya Aku tidak memberi rahmat, selama ia berdiri di hadapan-Ku melakukan shalat, sampai ia mengembalikan barang aniayaan itu kepada pemilikinya. Apabila ia telah mengembalikannya, Aku akan jadi alat pendengarannya yang dengan alat itu ia mendengar, dan Aku akan jadi alat penglihatannya yang dengan alat itu ia memandang, dan ia akan menjadi salah seorang wali dan orang pilihan-Ku, dan akan menjadi tetangga-Ku bersama para Nabi, para shiddiqin dan para syuhada, yang ditempatkan di dalam surga. (HQR. Abu Na’im, Hakim, Dailami, Ibnu ‘asakir dari Abu hurairah ra.).*

2.             Firman Allah Swt. dalam Hadits Qudsi, “Sesungguhnya Aku hanya menerima shalat dari orang yang melakukannya dengan tawadhu (merendahkan diri) karena keagungan-Ku, dan tidak memanjangkan lidahnya (mengumpat mencerca) atas makhluk-Ku, dan ia tidak membiasakan diri berbuat maksiat dan kedurhakaan kepada-Ku, ia telah menghabiskan siangnya untuk ingat akan Daku, dan ia selalu mengasihani orang-orang miskin, perantau yang kehabisan bekal, dan janda-janda miskin yang membutuhkan pertolongan, dan mengasihani orang yang kemalangan. Itulah sinar cahayanya dari perbuatan orang yang shalih, bagaikan cahaya matahari. Aku lindungi dirinya demi Kebesaran-Ku dan Aku perintahkan menjaganya kepada Malaikat-Ku. Aku jadikan baginya dalam gelap gulita cahaya terang benderang, dan dalam kejahilannya rasa lapang dada, bandingannya di antara makhluk-Ku adalah bagaikan surga firdaus di dalam surga. (HQR. Bazzar dari riwayat Abdullah bin Waqid al-Harrani).*

3.             Rasulullah saw. bersabda, “Shalatlah kamu sekalian sebagaimana kamu melihat aku shalat.” (HR. Bukhari, Ahmad). *

4.             Ibnu Abbas ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang menghimpun (mengumpulkan) antara dua waktu shalat tanpa udzur atau karena meringankan, maka ia telah mengerjakan dosa besar.” (HR. Al Hakim, Tirmidzi).

5.             Dari Ibnu Umar ra. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Orang yang luput shalat Asharnya, samalah artinya dia telah kehilangan keluarga dan harta kekayaannya.” (HR. Bukhari, Muslim).*

6.             Dari Abul Malih ra. katanya, “Kami bersama Buraidah dalam suatu peperangan pada suatu hari yang berawan. Maka berkata Buaidah, “Segeralah lakukan shalat Ashar, karena Nabi saw. pernah bersabda, “Barangsiap meninggalkan shalat Ashar, maka hapuslah amalnya.” (HR. Bukhari, Muslim).*

7.             Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. sabda beliau, “Siapa yang segera pergi ke masjid, pagi atau petang, niscaya disediakan Allah tempat baginya di surga, setiap dia pergi pagi atau petang.” (HR. Bukhari).*

8.             Dari Abu Hurairah ra. berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Apa pendapat kalian jika ada sebuah sungai di depan pintu seseorang dari kalian, lalu ia mandi di dalamnya lima kali sehari, apakah kotoran masih melekat di tubuhnya?” Jawab para sahabat, “Kotoran tidak akan melekat di tubuhnya.” Sabda beliau, “Itulah perumpamaan shalat lima waktu. Dengan mengerjakannya, Allah akan menghapuskan dosa-dosanya.” (HR. Ibnu Majah).

9.             Dari Abu Hurairah ra. Berkata, “Dua orang dari (kabilah) Baliy suatu keturunan Qudha’ah telah masuk Islam di hadapan Rasulullah saw. Salah seorang dari keduanya telah mati syahid dan yang seorang lagi mati setahun kemudian.” Thalhah bin Ubaidillah ra. berkata, “Aku bermimpi bahwa orang yang mati terakhir itu dimasukkan ke surga lebih dahulu daripada yang mati syahid.” Aku merasa heran atas hal itu. Esok paginya, kusampaikan mimpiku kepada Nabi saw., atau mimpi itu diceritakan oleh seseorang kepada Nabi saw. maka beliau bersabda, “Bukankah orang yang mati terakhir itu bershaum penuh pada bulan Ramadhan dan shalat sebanyak enam ribu rakaat. Dan sekian-sekian rakaat shalat selama setahun?” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban).

10.         Dari Abu Qatadah bin Rib’iy ra. Rasulullah saw. bersabda, “Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya Aku telah mewajibkan kepada umatmu shalat lima waktu, dan Aku berjanji dengan diri-Ku bahwa barangsiapa menjaga shalatnya tepat pada waktunya, pasti Ku masukkan ia ke dalam surga dengan jaminan-Ku. Dan barangsiapa tidak menjaga shalatnya, maka tiada jaminan baginya.” (HR. Abu Dawud).

11.         Rasulullah saw. bersabda, “Pembeda antara seorang hamba dengan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Ibnu Majah).

12.         Rasulullah saw. bersabda, “Diantara kekufuran dan keimanan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Tirmidzi).

13.         Dari Jabir bin Abdillah ra. Rasulullah saw. bersabda, “Penghubung antara seseorang dengan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim, Ahmad). *

14.         Rasulullah saw. bersabda, “Tiada pembeda antara seorang hamba dengan kekufuran kecuali meninggalkan shalat.” (HR. Abu Dawud, Nasa’i).

15.         Rasulullah saw. bersabda, “Penghubung antara seseorang dengan kekufuran dan syirik adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim, Ahmad). *

16.         Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Tiada bagian dalam Islam bagi orang yang tidak mengerjakan shalat dan tiada shalat bagi orang yang tidak berwudhu.” (HR. Al Bazzar).

17.         Dari Ibnu Umar ra. “Tiada agama bagi orang yang tidak shalat, dan sesungguhnya kedudukan shalat dalam Islam seperti kepala pada badan.” (HR. Thabrani).

18.         Dari Muadz bin Jabbal ra. berkata, Rasulullah saw. mewasiatiku sepuluh perkara. Beliau bersabda, “Jangan sekutukan Allah dengan apapun, walaupun kamu dibunuh atau dibakar. Jangan mendurhakai orang tuamu, walaupun kau harus berpisah dengan istri dan hartamu. Jangan sekali-kali sengaja meninggalkan shalat fardhu, karena sesungguhnya orang yang sengaja meninggalkan shalat fardhu, telah terlepas dari tanggungan Allah. jangan minum khamr, sesungguhnya ia pangkal segala kejahatan. Jauhilah maksiat, karena maksiat menyebabkan murka Allah. jangan lari dari medan perang, walaupun teman-temanmu gugur. Tetaplah di tempatmu, walaupun wabah kematian menimpa orang-orang. Nafkahilah keluargamu semampumu. Jangan tinggalkan tontkatmu (rotan) untuk mendidik anak-anakmu. Dan ajarkanlah kepada mereka rasa takut kepada Allah.” (HR. Ahmad, Thabrani).

19.         Dari Naufal bin Mu’awiyah ra. sesungguhnya Nabi saw. bersabda, “Terlepas satu shalatnya, maka seolah-olah ia telah kehilangan seluruh keluarga dan hartanya.” (HR. Ibnu Hibban).

20.         Dari Abdullah bin Umar ra. dari Nabi saw. sesungguhnya pada suatu hari beliau mengingatkan masalah shalat, lalu beliau bersabda, “Siapa yang menjaga shalat, shalatnya akan menjadi cahaya, pembela, dan penyelamat baginya pada hari Kiamat. Dan barangsiapa tidak menjaga shalatnya, niscaya tiada cahaya, pembela dan penyelamat baginya, dan pada hari Kiamat ia akan dikumpulkan bersama Fir’aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, Thabrani). Hadits Sahih.

21.         Dari ‘Aisyah r.ha. “Allah tidak menjadikan orang yang mempunyai bagian dalam Islam sama seperti orang yang tidak memilikinya. Dan bagian-bagian Islam, yaitu shaum, shalat, dan sedekah.” (HR. Al Hakim).

22.         Dari Utsman bin Affan ra. berkata, “Barangsiapa menjaga shalat lima waktu di dalam waktunya dan membiasakan atasnya, maka Allah Swt. akan memuliakannya dengan sembilan keistimewaan, yaitu, 1. ia dicintai Allah, 2. ia menikmati kesehatan badan, 3. ia dijaga oleh para malaikat, 4. keberkahan turun ke rumahnya, 5. ciri keshalihan terlihat dari wajahnya, 6. Allah melembutkan hatinya, 7. ia akan melintasi shirat secepat kilat, 8. ia selamat dari (siksa) api neraka, 9. Allah akan menempatkan dia bersama orang-orang yang tidak takut dan tidak pula bersedih.” (R. Ibnu Hajar).

23.         Nabi Muhammad saw. bersabda, “Sepuluh golongan yang Allah Swt. tidak akan menerima shalat mereka, yaitu, shalat sendiri tanpa bacaan, seseorang yang tidak membayar zakat, sesorang yang mengimami suatu kaum padahal kaum itu membencinya, seorang hamba yang kabur dari tuannya, peminum khamar secara terus menerus, seorang isteri yang dimurkai oleh suaminya, seorang wanita merdeka yang shalat tanpa kerudung, pemakan riba, pemimpin yang jahat, seorang laki-laki yang shalatnya tidak mencegah perbuatan keji dan mungkar. Allah Swt. tidaklah menambah apa-apa kepada mereka melainkan semakin jauh.” (HR. Ibnu Hajar).

24.         Dari Syadad bin Aus, dari Nabi saw. beliau pernah bersabda, “Akan datang sesudahku para pemimpin yang meninggalkan shalat pada waktunya. Akan tetapi, hendaklah kalian melaksanakan shalat tepat pada waktunya, dan jadikanlah shalat kalian bersama mereka sebagai shalat Sunnah.” (HR. Muslim, Ahmad). *

25.         Dari Salman Al-Farisi ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Bila seseorang berada di suatu tempat yang tak berpenghuni, kemudian waktu shalat telah tiba, hendaklah ia berwudhu. Jika ia tidak mendapatkan air, hendaklah bertayamum. Jika ia beriqamat, maka dua malaikatnya (Raqib dan ‘Atid) akan shalat bersamanya. Jika ia beradzan dan beriqamat, maka tentara-tentara Allah (yang berjumlah besar) akan shalat di belakangnya sehingga tidak terlihat dua ujung barisannya.” (HR. Abdur-Razzaq).

26.         Dari Abu Bakrah ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa shalat Shubuh dengan berjamaah, maka ia ada dalam perlindngan Allah. Barangsiapa mengganggu orang yang dilindungi Allah, niscaya Allah akan menelungkupkan wajahnya di dalam neraka.” (HR. Thabrani).

27.         Dari Yazid bin Abu Maryam rahimahullah, ia berkata, “Abayah bin Rifa’ah bin Rafi’ rahimahullah menemuiku ketika aku sedang berjalan berangkat menuju shalat Jum’at, ia berkata, ‘Bergembiralah, karena langkah-langkahmu ini fi sabilillah. Aku telah mendengar Abu ‘Abs ra. berkata, ‘Rasulullah saw. bersabda, ‘Barangsiapa kedua telapak kakinya terkena debu di jalan Allah, maka keduanya diharamkan dari api neraka.” (HR. Tirmidzi).

28.         Dari Aus bin Aus Ats-Tsaqafi ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Barangsiapa yang mandi sebersih-bersihnya pada hari Jum’at lalu berangkat pagi-pagi dengan berjalan, tidak naik kendaraan, lalu mendekat pada imam dan mendengarkan khutbahnya, tidak berbicara sia-sia, maka tiap langkahnya sebanding dengan pahala puasa dan shalat malam selama satu tahun.” (HR. Abu Dawud).

29.         Dari Abdullah bin ‘Amr r.huma. dari Nabi saw. beliau bersabda, “Barangsiapa mandi sebersih-bersihnya pada hari Jum’at, lalu berangkat pagi-pagi dan mendekat (dengan imam), mendengarkan khutbah dan diam, maka dengan setiap langkah yang ia ayunkan, ia mendapatkan pahala shalat malam dan berpuasa selama satu tahun.” (HR. Ahmad).

30.         Dari ‘Aisyah r.ha.r.ha. bahwasanya Rasulullahs aw. Bersabda, “Setiap orang yang biasa shalat malam, lalu (suatu saat) ia tertidur, Allah pasti tetap akan mencatat pahala shalatnya. Sedangkan tidurnya dianggap sebagai sedekah untuknya.” (HR. Nasa’i).

31.         Dari Mu’adz bin Anas Al-Juhani ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa duduk di tempat shalatnya setelah selesai shalat Shubuh sampai ia mengerjakan shalat Dhuha, tidak mengucapkan apa pun kecuali kebaikan saja, maka dosa-dosanya akan diampuni, meskipun lebih banyak daripada buih di lautan.” (HR. Abu Dawud).

32.         Dari Hasan bin ‘Ali r.huma. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Barangsiapa shalat Shubuh kemudian berdzikir kepada Allah ‘azza wa jalla samapi terbit matahari, lalu shalat dua atau empat raka’at, maka kulitnya tidak akan tersentuh api neraka.” (HR. Baihaqi).

33.         Dari Anas bin Malik ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa shalat Subuh berjama’ah, lalu duduk berdzikir kepada Allah sampai terbitnya matahari, lalu shalat dua raka’at , maka pahalanya seperti pahala haji  dan ‘umrah baginya.” Rasulullah saw. bersabda, “yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi).

34.         Dari Abu Darda’ ra. bahwasanya Rasulullah saw. Bersabda, “sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla berfirman, ‘Hai anak Adam jangan sekali-kali kamu tidak mengerjakan shalat empat raka’at di pagi hari, niscaya Aku akan mencukupi kebutuhanmu pada hari itu.” (HR. Ahmad).

35.         Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, “Rasulullah saw. mengutus satu pasukan. Kemudian mereka mendapatkan ghanimah yang besar dan kembali dengan cepat. Maka seseorang berkata, ‘Wahai Rasulullah, kami belum pernah melihat pasukan yang kembali lebih cepat dan mendapatkan ghanimah yang lebih besar dari pada pasukan ini!’ beliau bersabda, “Maukah kalian aku beritahu sesuatu yang lebih cepat kembali dan lebih besar ghanimahnya? Yaitu seseorang yang berwudhu’ di rumahnya dengan baik, kemudian pergi ke masjid dan shalat Subuh di sana, setelah itu melanjutkannya dengan shalat Dhuha. Maka orang itu cepat kembali dan besar ghanimahnya.’” (HR. Abu Ya’la).

36.         Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa menjaga shalat Dhuha, maka dosa-dosanya diampuni meskipun sebanyak buih di laut.” (HR. Ibnu Majah).

37.         Dari Abu Darda’ ra. ia berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Barangsiapa shalat Dhuha dua raka’at tidak akan dicatat termasuk orang-orang yang lalai. Barangsiapa shalat Dhuha empat raka’at akan dicatat termasuk orang-orang ahli ibadah. Barangsiapa shalat Dhuha enam raka’at, akan dicukupi pada hari itu. Barangsiapa shalat Dhuha delapan raka’at, Allah akan mencatatnya termasuk orang yang taat. Barangsiapa shalat Dhuha dua belas raka’at, Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga. Pada tiap-tiap siang ataupun malam, Allah pasti mempunyai pemberian dan shadaqah yang akan dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya. Allah tidak pernah menganugerahkan kepada salah seorang hamba-hamba-Nya suatu nikmat yang lebih utama daripada ilham untuk mengingat-Nya. (HR. Thabrani).

38.         Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullahs aw. Bersabda, “Barangsiapa shalat sesudah Magrib enam raka’at, tanpa berbicara buruk di antara shalat-shalat tersebut, maka dianggap sebanding dengan ibadah 12 tahun.” (HR. Tirmidzi).

39.         Dari Fadhalah bin ‘Ubaid ra. ia berkata, “Ketika Rasulullah duduk tiba-tiba masuklah seorang laki-laki ia pun shalat lalu berdoa, ‘Ya Allah, ampuni dan rahmatilah aku. Maka Rasulullah saw. bersabda, ‘Hai orang yang shalat, engkau tergesa-gesa! Bila engkau sudah shalat lalu duduk dan memuji Allah dengan pujian yang pantas bagi-Nya, dan bershalawat kepadaku, barulah kamu berdoa.’ Kemudian seorang laki-laki lain shalat sesudah itu, memuji Allah, dan bershalawat kepada Nabi saw. maka Nabi saw. bersabda, kepadanya, ‘Hai orang yang shalat, berdoalah niscaya akan dikabulkan.’” (HR. Tirmidzi).

40.         Dari Hudzaifah ra. ia berkata, “Nabi saw. apabila ditimpa suatu masalah, beliaupun shalat.” (HR. Abu Dawud).

41.         Dari Ma’mar, dari seorang laki-laki Quraisy, ia berkata, “Bila keluarga Nabi saw. ditimpa kesempitan rezeki, beliau menyuruh keluarganya untuk shalat, kemudian beliau membaca ayat: Wa’mur ahlaka bish-shalati (Dan perintahkan keluargamu untuk shalat).” –hingga akhir ayat- (HR. Abdur-Razzaq, ‘Abd bin Hamid).

42.         Dari ‘Abdullah bin Abu Aufa Al-Aslamiy r.huma. ia berkata, “Rasulullah saw. keluar menemui kami, kemudian bersabda, ‘Barangsiapa mempunyai hajat kepada Allah atau kepada salah satu makhluk-Nya, hendaknya ia berwudhu dan shalat dua raka’at kemudian berdoa: Laa ilaaha illallah ullimul karim subhanallah Rabbil ‘arsyil azhim alhamdulillah rabbil ‘alamin. Allahumma inni as’aluka mujibati rahmatika wa ‘azaaima maghfiratika wal ghanimata min kulli birr wassalamata min kulli itsm, as ‘aluka alla tada’ ali dzanban illa ghafartah wala hamman illa farrajtah wa la hajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha-li (Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Penyantun lagi Mahamulia, Mahasuci Allah Tuhan ‘Arsy yang agung. Segala pui bagi Allah Tihan seluruh alam. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu dan keteguhan ampunan-Mu. Dan aku memohon kepada-Mu ghanimah dari segala kebaikan dan keselamatan dari segala dosa, aku mohon kepada-Mu agar Engkau tidak membiarkan satu dosa pun, melainkan Engkau ampuni dan tidak pula satu kesusah pun, melainkan Engkau lapangkan dan tidak pula satu kebutuhan pun yang Engkau ridhai, melainkan Engkau tunaikan untukku), kemudian meminta urusan dunia dan akhirat yang ia inginkan kepada Allah. Maka hajatnya akan terlaksana.” (HR. Ibnu Majah).

43.         Dari ‘Abdullah bin Mas’ud ra. ia berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi saw. lalu ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku ingin pergi ke Bahrain untuk berdagang. Maka Rasulullah saw. Bersabda, ‘Shalatlah dua raka’at.’” (HR. Thabrani).

44.         Dari ‘Utsman ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Jika seorang muslim menunaikan shalat wajib dengan wudhu’, khusyu’, dan ruku’nya yang baik, maka pasti shalatnya itu akan menjadi penghapus dosa-dosa sebelumnya selagi ia tidak melakukan dosa-dosa besar. Hal itu berlaku untuk selamanya.’” (HR. Muslim). *

45.         Dari Zaid bin Khalid Al-Juhaniy ra. bahwasanya Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa berwudhu dengan baik , kemudian shalat dua raka’at tanpa lalai dalam shalatnya, maka diampuni baginya dosanya yang telah lalu.” (HR. Abu Dawud).

46.         Dari ‘Uqbah bin ‘Amir Al-Juhaniy ra. dari Nabi saw. beliau bersabda,, “Setiap muslim yang berwudhu’ dengan baik, kemudian berdiri shalat dan ia mengerti apa yang ia ucapkan, pasti akan terbebas dari kesalahan-kesalahan seperti pada hari ketika ia dilahirkan ibunya. Tidak ada satu dosa pun padanya.” – Hingga akhir hadits - (HR. Hakim).

47.         Dari Abu Dzar ra. dari Nabi saw. beliau bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian berdiri untuk shalat, maka janganlah ia mengusap kerikil, karena sesungguhnya rahmat Allah sedang berada dihadapannya.” (HR. Tirmidzi).

48.         Dari Anas ra. bahwasanya seorang perempuan yang biasa memungut kotoran di masjid meninggal dunia, sedangkan Nabi saw. tidak diberitahu penguburannya. Nabi saw. bersabda, “Apabila ada yang mati maka beritahukanlah kepadaku.” Beliau menshalatkan perempuan tadi dan beliau bersabda, “Sesungguhnya aku melihatnya di dalam surga karena ia suka memungut kotoran di masjid.” (HR. Thabrani).


49.             Nabi saw. bersabda, “Siapa yang menyempurnakan sembahyangnya ketika dilihat orang, dan menguranginya di waktu sendirian, maka itu berarti penghinaan terhadap Tuhannya.” (HR. Thabrani, Baihaqi).



Hadits yang penulis beri tanda  *  Serendah-rendahnya berderajat Hadits Hasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar