Senin, 02 Mei 2011

SETAN




1.             Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya r.huma. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Seorang pengendara yang bepergian sendirian itu syaitan, dua orang pengendara juga syaitan, dan tiga orang pengendara itulah rombongan.” (HR. Tirmidzi).

2.             Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullh saw. bersabda, “Syaitan selalu mengincar orang yang sendirian atau berdua. Bila mereka bertiga, syaitan tidak lagi mengincar mereka.” (HR. Bazzar).

3.             Dari Abu Dzar ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Dua orang lebih baik daripada satu orang, tiga orang lebih baik daripada dua orang, dan empat orang lebih baik daripada tiga orang. Maka hendaknya kalian selalu berjama’ah, karena sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla tidak akan mengumpulkan umatku kecuali di atas petunjuk.” (HR. Ahmad).

4.             Dari ‘Arfajah bin Syuraih Al-Asyja’i ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya tangan Allah bersama jama’ah, dan syaitan mengiring orang yang meninggalkan jama’ah.” (HR. Nasa’i).

5.             Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Bila tiga orang keluar bepergian, hendaknya mereka mengangkat salah seorang sebagai amir (pemimpin).” (HR. Abu Dawud).

6.             Dari Hudzaifah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Barangsiapa meninggalkan jama’ah dan menganggap rendah kepemimpinan, ia akan menemui Allah dalam keadaan tidak punya muka di sisi-Nya.” (HR. Ahmad).

7.             Abu Tsa’labah al Khusyani ra. Menceritakan, ‘Apabila Rasulullah saw. singgah (dan berkemah) di suatu tempat (ketika dalam perjalanan), maka para sahabat berpencar jauh (membuat kemah) di bukit-bukit dan lembah-lembah. Atas hal ini Rasulullah saw. bersabda,, “Sesungguhnya berpencarnya kalian di bukit-bukit dan lembah-lembah ini hanyalah dari (tipu daya) syetan.” Setelah peristiwa itu, Rasulullah saw. tidak singgah (berkemah) di suatu tempat pun, melainkan para sahabat berkumpul (mengambil tempat yang berdekatan) satu sama lain.” (HR. Abu Dawud, Nasa’i).

8.             Dari ‘Abdullah bin Mas’ud ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “sesungguhnya di dalam diri anak Adam terdapat bisikan syaitan, juga terdapat bisikan malaikat. Adapun bisikan syaitan mendorong kepada keburukan dan mendustakan kebenaran. Sedang bisikan malaikat mendorong kepada kebaikan dan membenarkan kebenaran. Barangsiapa mendapatinya. Hendaklah ia mengetahui bahwa itu (bisikan malaikat) dari Allah dan hendaklah memuji-Nya. Dan barangsiapa mendapati yang lainnya, hendaklah ia berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” Lalu beliau membaca, “Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kalian dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir).” (Q.s. Al-Baqarah: 268) (HR. Tirmidzi).

9.             Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Tidak henti-hentinya manusia saling bertanya sampai-sampai ada yang bertanya, ‘Allah menciptakan makhluk, maka siapakah yang menciptakan Allah?’ bila mereka mengatakan yang demikian, maka katakanlah: Allah Mahaesa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan pula. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya. Kemudian hendaklah ia meludah kesebelah kirinya tiga kali dan hendaklah mohon perlindungan (kepada Allah) dari syaitan yang terkutuk.” (HR. Abu Dawud).

10.         Dari Abu Hurairah ra. katanya Rasulullah saw. bersabda, “Setan akan datang kepada seseorang kamu, lalu berkata, “Siapa yang menjadikan ini?” Siapa yang menjadikan itu?” Sampai ia berkata, “Siapa yang menjadikan Tuhanmu?” Apa bila sampai pada pertanyaan demikian, hendaklah orang itu mohon perlindungan kepada Tuhan dan hendaklah berhenti memikirkannya.” (HR. Bukhari).*

11.         Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, ‘Mu’min yang kuat lebih disukai Allah daripada mu’min yang lemah. Masing-masing mempunyai kebaikan. Berusahalah sungguh-sungguh mencari apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah tolong kepada Allah. Jangan bersikap lemah. Jika sesuatu telah menimpamu, janganlah kamu berkata, ‘Seandainya aku berbuat begini pasti akan jadi begini.’ Akan tetapi katakanlah, ‘Ini adalah takdir Allah. Apa yang Allah kehendaki pasti akan Dia lakukan. Karena kata ‘Seandainya’ akan membuka perbuatan syaitan.” (HR. Muslim).*

12.         Dari Abu Dzar ra. ia berkata Nabi saw. Bersabda, “Jika seorang hamba mengucapkan Laa ilaaha illallah lalu ia mati di atas kalimat tersebut, maka pasti masuk ke dalam surga.” Aku berkata, “Meskipun ia berzina dan mencuri?” Nabi saw. menjawab, “Meskipun ia berzina dan mencuri.” Aku berkata, “Meskipun ia berzina dan mencuri?” Nabi menjawab “Meskipun ia berzina dan mencuri.” Aku berkata, “Meskipun ia berzina dan mencuri?” Nabi saw. menjawab “Meskipun ia berzina dan mencuri, meskipun Abu Dzar tidak menyukainya.” (HR. Bukhari).



Hadits yang penulis beri tanda  *  Serendah-rendahnya berderajat Hadits Hasan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar