Minggu, 01 Mei 2011

SYIRIK

 
1.                  Hadits Qudsi menyebutkan, “Akulah yang Maha Kaya dari seluruh sekutu-sekutu. Barangsiapa berbuat suatu perbuatan yang menyekutukan-Ku, akan Ku serahkan ia pada sekutunya.” Dalam riwayat lain, “Aku terlepas darinya, dan baginya apa yang ia lakukan.”
(HQR. Muslim).*

2.        Allah Swt. berfirman dalam Hadits Qudsi, “Akulah sebaik-baik sekutu (teman). Barangsiapa mempersekutukan Aku bersama yang lain, dia (diserahkan) kepada sekutu itu. Wahai sekalian manusia! Beramallah kalian dengan ikhlas karena Allah. Karena sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal seseorang kecuali amal yang berdasarkan ikhlash karena-Nya. Janganlah kalian mengucapkan, “Ini demi Allah dan demi kekerabatan.” Perbuatan yang demikian hanya karena kekeluargaan saja dan tidak sedikit pun karena Allah. Dan jangan pula kalian mengucapkan, “Ini demi Allah dan demi pemimpin kalian.” Amalan seperti itu hanya untuk kehormartan pemimpin kalian saja, dan tidak karena Allah.” 
(HQR. Al Bazzar).*

3.        Firman Allah Swt. dalam Hadits Qudsi, “Kelak pada hari Kiamat akan didatangkan beberapa buku yang telah disegel (buku amal) lalu dihadapkan kepada Allah Swt. (pada waktu itu) Allah berfirman, “Buanglah ini semuanya.” Malaikat berkata, “Demi kekuasaan Engkau, kami tidak melihat di dalamnya melainkan yang baik-baik saja.” Selanjutnya Allah berfirman, “Sesungguhnya isinya ini dilakukan bukan karena-Ku, dan Aku sesungguhnya tidak akan menerima kecuali apa-apa yang dilaksanakan karena mencari keridhaan-Ku.” 
(HQR. Bazzar, Thabrani).*

4.        Firman Allah Swt. dalam Hadits Qudsi, “Apabila seorang beramal beberapa amalan yang baik, para malaikat naik membawanya dalam satu buku yang disegel. Buku itu diletakkan di hadapan Allah Swt. Allah berfirman, “Buanglah buku-buku ini, karena amalan-amalan ini dilakukan bukan karena Aku.” Kemudian Dia memanggil malaikat, “Tulislah baginya begini dan begini. Tulislah baginya begini dan begini.” Malaikat menyahut, “Ya Rabbana! sesungguhnya dia tidak pernah melakukan yang demikian itu.” Allah berfirman, “Itu adalah pahala terhadap amal yang pernah ia niatkan.” 
(HQR. Daruquthni dari Anas ra.).*

5.        Dari Abu Ayyub ra. pernah seorang Arab Badui datang mencegat Rasulullah saw. sementara beliau sedang dalam perjalanan. Orang tersebut mengambil tali kekang unta beliau, kemudian berkata, “Ya Rasulullah, kabarkanlah kepadaku tentang amalan yang mendekatkanku ke surga dan menjauhkanku dari Neraka.” Abu Ayyub berkata, “Maka Nabi saw. pun berhenti dan memandangi sahabat-sahabatnya, kemudian berkata, “Sungguh ia telah diberi taufik atau diberi petunjuk.” Beliau bertanya, “Apa yang engkau katakan?” Abu Ayyub berkata, “Maka Nabi saw. mengulangi perkataan beliau dan bersabda, “Engkau sembah Allah dan tidak engkau sekutukan Dia dengan sesuatupun. Engkau dirikan shalat, berikan zakat, dan sambung tali kerabatan…lepaskanlah unta ini.” Dalam riwayat yang lain dengan redaksi, “Sambunglah orang yang mempunyai hubungan denganmu.” Ketika orang itu telah pergi beliau bersabda, “Jika ia komitmen terhadap apa yang akau perintahkan, maka dia akan masuk surga.” 
(HR. Bukhari, Muslim).*

6.        Dari Muadz bin Jabal ra. katanya Nabi saw. berkata, “Hai Muadz, tahukah engkau apakah hak Allah terhadap hamba-Nya?” Jawab Muadz, “Allah dan RasulNya lebih tahu.” Kata Nabi, “Mereka menyembah Allah dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu apa pun. Tahukah engkau apa hak hamba terhadap Allah?” Jawab, “Allah dan RasulNya lebih tahu.” Kata Nabi, “Tidak menyiksa mereka.” 
(HR. Bukhari).*

7.        Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa menemui Allah (mati) dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada-Nya sedikitpun, maka pasti masuk surga. Tetapi barangsiapa menemui-Nya (mati) dalam keadaan berbuat sesuatu syirik kepada-Nya, pasti masuk neraka. 
(HR. Muslim).*


8.        Imran bin Husain ra. menuturkan, bahwa Nabi saw. melihat seorang laki-laki yang ditangannya terdapat gelang kuningan. Lalu beliau bertanya, “Apakah ini?” orang itu menjawab, “Penangkal sakit” Nabi pun bersabda, “Lepaskan itu, karena dia hanya akan menambah kelemahan pada dirimu, sebab jika kamu mati sedang gelang itu masih ada pada tubuhmu, kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.” 
(HR. Ahmad).

9.        Dari Ibnu Abbas ra. ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa mempelajari sebagian dari ilmu nujum, sesungguhnya dia telah mempelajari sebagian ilmu sihir. Semakin bertambah (ilmu yang dia pelajari), semakin bertambah pula (dosanya). 
(HR. Abu Dawud). Hadits Shahih.

10.         Nabi saw. bersabda, “Siapa yang pergi pada tukang ramal, atau dukun lalu percaya (yakin) pada keterangannya berarti telah kafir terhadap apa yang diturunkan pada Nabi Muhammad saw.” 
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai’i, Ibnu majah, Hakim).*

11.    Dari ‘Aisyah r.ha. katanya, “Ada beberapa orang bertanya kepada Nabi saw. tentang tukang tenung. Beliau menjawab, “Sesungguhnya mereka tidak tahu apa-apa.” Lalu mereka berkata, “Ya Rasulullah, Sesungguhnya mereka pernah menceritakan sesuatu yang kemudian ternyata benar.” Nabi saw. berkata, “Perkataan yang benar itu disambar oleh jin, lalu disampaikannya ke telinga temannya (tukang tenung) seperti kotek ayam betina, lalu dipercampur adukkannya dengan dusta lebih dari seratus.”
(HR. Bukhari).*

12.    Abu Hurairah ra. berkata Nabi saw. bersabda, “Tiga macam orang yang tidak di terima oleh Allah, ucapan syahadat dari mereka. Orang yang berliwath (homo). Orang yang bersihaq (lesbi). Imam (pemimpin) yang dzalim."
(HR. Thabrani).

13.    Thariq bin Syihab menuturkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Ada seseorang yang masuk surga karena seekor lalat, dan ada seseorang yang masuk neraka karena seekor lalat pula.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana hal itu, ya Rasulullah?” beliau menjawab, “Ada dua orang berjalan melewati suatu kaum yang mempunyai berhala, yang mana tidak seorangpun melewati berhala itu sebelum mempersembahkan kepadanya suatu kurban. Ketika itu, berkatalah mereka kepada salah seorang dari kedua orang tersebut, “Persembahkanlah kurban kepadanya.” Dia menjawab, “Aku tidak mempunyai sesuatu yang dapat kupersembahkan kepadanya.” Mereka pun berkata kepadanya lagi, “Persembahkan, sekalipun seekor lalat.” Lalu orang itu mempersembahkan seekor lalat dan mereka pun memperkenankan dia untuk meneruskan perjalanannya. Maka dia masuk nereka karenanya, kemudian berkatalah mereka kepada seorang yang lain, “Persembahkanlah kurban kepadanya.” Dia menjawab, “Aku tidak patut mempersembahkan sesuatu kurban kepada selain Allah.” Kemudian mereka memenggal lehernya. Karenanya, orang itu masuk surga.” 
(HR. Ahmad).

14.                     Dari Ubay bin Ka’b ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Berikan kabar gembira kepada umat ini dengan derajat yang tinggi, pertolongan Allah, dan kedudukan yang kokoh di muka bumi. Dan barangsiapa di antara mereka mengerjakan amal akhirat untuk mencari dunia, maka tidak ada bagian untuknya di akhirat.” 
(HR. Ahmad).

15.    Dari Anas bin Malik ra. dari Nabi saw. beliau bersabda, “Tuhan berfirman di hari kiamat, “Bagaimanakah kalau seandainya kamu mempunyai segala suatu yang ada di bumi, maukah kamu menebus diri dengan itu?” Jawabnya, “Ya, mau!” Kata Tuhan, “Aku menuntut kepada kamu hal yang lebih mudah dari itu, ketika kamu dalam sulbi Adam, yaitu supaya tidak mempersekutukan Aku dengan suatu apa pun, tetapi kamu tidak menyukai selain dari mempersekutukan Aku.” 
(HR. Bukhari).*

16.    Dari Abu Sa’id bin Abi Fadhalah Al-Anshari ra. -salah seorang sahabat- ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Apabila Allah telah mengumpulkan seluruh manusia pada hari Kiamat yang tidak ada keraguan padanya, seorang penyeru akan berseru, ‘Barangsiapa menyekutukan Allah dengan sesuatau di dalam amalan yang ia kerjakan, hendaknya ia mencari pahalanya kepada selain Allah. Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan persekutuan di antara sekutu-sekutu.’” 
(HR. Tirmidzi).

17.         Allah Swt. berfirman dalam sebuah hadits Qudsi. “Sesungguhnya Aku mempunyai berita besar buat manusia dan jin, Aku menciptakannya tetapi ia menyembah selain-Ku, Aku memberinya rezeki tetapi ia bersyukur kepada selain-Ku, Kebaikan-Ku kuturunkan semua buat hamba-Ku sedang seluruh kejelekannya dikirimkan untuk-Ku, Aku menyayangi mereka dengan curahan berbagai nikmat dan Aku lebih kaya dari mereka, namun mereka memarahi-Ku dengan melakukan berbagai kemaksiatan, sedangkan mereka orang yang paling miskin di hadapan-Ku.”


  Hadits yang penulis beri tanda  *  Serendah-rendahnya berderajat Hadits Hasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar