Minggu, 01 Mei 2011

TAWADHU DAN SOMBONG


1.             Rasulullah saw. bersabda, “Tidak masuk sorga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun seberat dzarrah.”
(HR. Muslim, Abu Dawud).*

2.             Nabi saw. bersabda, “Tiada seseorang yang membusungkan dadanya dan berjalan berlagak sombong, melainkan ia menemui Allah, sedang Dia murka kepadanya.” 
(HR. Bukhari, Ahmad, Al Hakim).

3.             Nabi saw. bersabda, “Tidak ada seorang pun yang memakai baju untuk kehebatan, kemudian dia dilihat orang lain kecuali Allah tidak melihatnya pada hari Kiamat sebelum ia menanggalkannya.” 
(HR. Thabrani).

4.             Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan senang akan keindahan. kesombongan itu ialah tidak mau menerima kebenaran dan henghina (meremehkan) orang lain.” 
(HR. Muslim).*

5.        Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa yang memuji dirinya sendiri atas amal saleh, maka lenyaplah rasa syukurnya dan amalnya dihapus.” 
(HR. Abu Nua’aim).

6.        Nabi saw. bersabda, “Telah cukup membuktikan ilmu seseorang bila ia takut kepada Allah, dan cukup membuktikan kebodohannya bila ia mengagumi amal perbuatannya sendiri.” 
(HR. Baihaqi).

7.        Nabi saw. bersabda, “Bukan perbuatan baik, seseorang menampakkan ucapan dengan lidahnya, sedang ujubnya melekat dalam hatinya.” 
(HR. Daruquthni).


8.        Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya ujub akan merusak amal selama tujuh puluh tahun.”
(HR. Dailami).

9.             Harits bin Wahb ra. berkata, saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sukakah aku beritahukan padamu ahli surga? yaitu orang yang merendahkan diri, rendah pula dalam pandangan orang, tetapi kalau ia meminta sesuatu kepada Allah pasti dikabulkan. Sukakah aku beritahukan padamu ahli Neraka ? yaitu tiap orang yang keras hati, kaku dan sombong.” 
(HR. Bukhari, Muslim).*

10.         Nabi saw. bersabda, “Tiada satupun karunia yang di peroleh seseorang yang bersikap tawadhu kepada Allah kecuali Allah meninggikan derajatnya.” 
(HR. Muslim, Tirmidzi, Ahmad).*

11.         Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang bersikap tawadhu karena Allah satu derajat saja, pasti Allah mengangkatnya satu derajat, sampai ia mencapai ketinggian derajat yang paling tinggi. Dan barangsiapa yang bersikap sombong kepada Allah satu derajat saja, pasti Allah menrendahkannya satu derajat sampai ia mencapai kerendahan derajat serendah-rendahnya.” 
(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah).

12.         Nabi saw. bersabda, Allah berfirman, “Barangsiapa yang bersikap tawadhu kepada-Ku seperti ini,” telapak tangan Nabi saw. mulai menunjuk ke tanah sampai turun menukik, “pasti Aku akan mengangkatnya seperti ini.” Telapak tangan bagian dalam beliau menunjuk ke langit sampai lurus ke atas.” 
(HR. Ahmad).

13.         Dari Ibnu Abbas ra. dari Rasulullah saw. beliau bersabda, “Tidak satupun manusia melainkan di kepalanya terdapat hikmah di tangan malaikat. Jika ia bersikap tawadhu, dikatakanlah kepada malaikat itu, ‘Angkatlah hikmahnya.’ Namun manakala ia berlaku sombong, maka dikatakanlah kepada malaikat itu, ‘letakanlah hikmahnya’.” (HR. Thabrani). Hadits Hasan.

14.         Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa meninggikan diri sendiri di dunia, maka di hari Kiamat Allah akan menjatuhkannya, barangsiapa tawadhu’ di dunia karena Allah, maka di hari Kiamat Allah mengutus malaikat kepadanya untuk kemudian membangkitkan (mengangkat)nya di antara orang-orang yang berkumpul (di padang Masyar) seraya berkata, ‘Wahai, hamba yang saleh, Allah Swt. berfirman, ‘Kemarilah bersama-Ku, kemarilah bersama-Ku! Sesungguhnya kamu termasuk golongan mereka yang tidak dicekam ketakutan lagi pula tidak kesusahan.”
(HR. Ibnu Asakir).

15.    Sebuah hadits menyebutkan, “Empat hal yang merusak hati. 1. Berdebat dengan orang bodoh. 2. Banyak berbuat dosa.             3. Banyak bergaul dengan wanita. 4. Banyak bergaul dengan orang mati.” Seseorang bertanya, “Apa maksud orang mati?” Jawab Nabi saw., “Orang kaya yang sombong atas hartanya.”

16.         Dari ‘Iyadh bin Himar ra. saudara Bani Mujasyi’, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku,’ Bertawadhulah kalian sehingga tidak seorang pun menyombongkan diri kepada orang lain, dan tidak seorang pun menzhalimi orang lain.” (HR. Muslim).*

17.         Dari ‘Umar ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda, “Barangsiapa bertawadhu’ karena Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya, sehingga di dalam dirinya ia merasa kecil sedang dalam pandangan manusia ia orang yang besar. Dan barangsiapa sombong, Allah akan merendahkannya sehingga dalam pandangan manusia ia terliah kecil, sedang dalam dirinya ia merasa besar. Sampai-sampai bagi mereka ia lebih hina daripada seekor babi atau anjing.” 
(HR. Baihaqi).

18.         Dari Abu Marhum, dari Sahal bin Mu’adz, dari ayahnya ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa meninggalkan pakaian-pakaian yang bagus sedangkan ia mampu untuk memilikinya karena sifat tawadhu, niscaya Allah akan memanggilnya pada hari Kiamat di hadapan para makhluk hingga Allah menyuruhnya untuk memilih perhiasan mana saja yang ingin ia kenakan.” 
(HR. Tirmidzi, Al Hakim). Hadits Hasan.


  Hadits yang penulis beri tanda  *  Serendah-rendahnya berderajat Hadits Hasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar